Mengenal Peristiwa ‘Arduous March’, Krisis Kelaparan Korea Utara di Masa Silam

Like

Kebijakan yang Salah Arah

Dalam kondisi terhimpit, pemimpin Korea Utara kala itu, Kim Il Sung memutar haluan kebijakan nasional. Kebijakan ini menekankan pada kemandirian nasional.

Padahal dengan kondisi yang terjadi, Korea sangat tidak mandiri soal pangan. Melansir dari History.com, keruntuhan Uni Soviet sangat berpengaruh pada kondisi ketersediaan pangan dan bahan bakar di Korea Utara.

Pemerintah kemudian merespon kejadian tersebut dengan kampanye agar masyarakat mengurangi konsumsi dengan slogan “Ayo makan dua kali sehari.”

Keadaan mulai berubah semakin mengenaskan ketika El Nino menimpa Korea Utara. Yang menyebabkan kejadian banjir hingga merusak area pertanian dan perkebunan.

Baca Juga: Pemerintah Denmark Putus Edaran Samyang, Karena Terlalu Pedas dan Berisiko!


Petani-petani yang mandiri kehilangan lahan garapannya. Pemerintah kembali mengeluarkan kebijakan yang bisa sangat merugikan bagi petani.

Mereka mengurangi kuantitas bahan pangan yang boleh disimpan oleh petani. Akan tetapi, kondisi yang demikian malah membuat petani menyembunyikan biji-bijian yang mereka miliki dan ketersediaannya di pasaran semakin menipis.

Pemerintah justru memprioritaskan pemberian bahan pangan pada militer daripada untuk warga sipil. Krisis ini menyebabkan banyak warga Korea Utara yang nekat melintasi batas negara untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Dampaknya, kekurangan gizi hampir menimpa semua kalangan usia. Banyak anak-anak yang menderita cacat karena nutrisi yang tidak terpenuhi dengan baik.

Tidak ada angka pasti korban yang meninggal akibat peristiwa ini karena pemerintah berupaya untuk tetap merahasiakannya. Akan tetapi, menurut Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) hingga 41% masyarakat Korea Utara mengalami kekurangan gizi dan 70% penduduk hanya bisa bergantung pada bantuan pangan internasional. 






----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung