Rupiah Makin Loyo, Kemenparekraf Ajak Masyarakat Liburan di Dalam Negeri saja!

Imbas rupiah lesu, Kemenparekraf himbau masyarakat liburan di RI (Sumber gambar: Kemenparekraf.go.id)

Imbas rupiah lesu, Kemenparekraf himbau masyarakat liburan di RI (Sumber gambar: Kemenparekraf.go.id)

Like

Belakangan ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menunjukkan pelemahan yang makin tidak karuan.

Menurut data dari Google Finance pada Rabu (26/6/2024), saat ini rupiah sedang bergerak di atas Rp16.400. 

Anjloknya rupiah tersebut membuat banyak sektor kena imbasnya yang dapat memicu tekanan inflasi semakin buruk.

Imbasnya, harga pangan atau logistik berpotensi mahal dan bikin masyarakat jadi “sesak nafas”.

Menyikapi hal tersebut, pemerintah melakukan sejumlah upaya untuk menguatkan kembali angka rupiah terhadap dolar AS. Salah satu upayanya dengan mendongkrak sektor pariwisata dalam negeri.

 

Kemenparekraf Ajak Wisata di Negeri Sendiri Demi Selamatkan Kurs Rupiah

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyarankan masyarakat untuk berwisata di dalam negeri alias #DiIndonesiaAja. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya pada Senin (24/6/2024). 


Baca Juga: Indonesia Makin Deket dengan Rusia, Ada Rencana Bikin Kolaborasi PLTN Bareng?

Melansir dari konferensi persnya, Nia menegaskan kepada masyarakat untuk bersama-sama menggerakkan wisatawan nusantara (wisnus) karena sektor pariwisata merupakan penopang utama perekonomian di Indonesia. 

Potensi pariwisata di Indonesia ini mampu menyumbang devisa negara yang tinggi. Jadi apabila warga Indonesia banyak yang pergi berlibur ke luar negeri, Kemenparekraf khawatir devisa negara mengocor dan mengakibatkan kurs mata uang jadi makin merosot.

Tak hanya mendorong warga RI, Kemenparekraf juga memanfaatkan wisatawan mancanegara (wisman) untuk datang ke Indonesia dengan beberapa strategi. 

Caranya dengan menambah rute penerbangan dari luar negeri ke Indonesia. Ada 3 negara yang ditargetkan Kemenparekraf dalam strateginya ini yaitu Rusia, Australia, dan India.

Kemenparekraf mengincar 3 negara tersebut salah satunya Australia karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Maret kemarin, pariwisata Indonesia didominasi oleh wisatawan asal Negeri Kangguru sebanyak 11,92%.

Selain 3 negara tersebut, rencananya Kemenparekraf juga ingin menambah jadwal penerbangan dari Asia Utara dan Timur Tengah. Adanya tambahan jumlah penerbangan ini otomatis bisa menggaet lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, sehingga secara tidak langsung membantu untuk meningkatkan devisa negara.

Untuk mendukung strategi tersebut, Kemenparekraf juga gencar melakukan kerja sama dengan pelaku usaha yang menawarkan berbagai paket tur wisata kepada masyarakat. Tujuannya supaya mereka lebih mudah dan praktis berlibur dengan budget yang terjangkau.