Sulap Bisnis Kecil Jadi Cuan yang Menginspirasi

Dengan teknologi internet, tentu bukan hal yang sulit untuk bisa mencari ide bisnis meski sedang berada di masa karantina

Dengan teknologi internet, tentu bukan hal yang sulit untuk bisa mencari ide bisnis meski sedang berada di masa karantina

Like

Ketika membangun bisnis tentu salah satu tujuan utamanya adalah keinginan untuk mengejar cuan atau untung. Kadang hal-hal kecil yang kita sukai atau hobi yang biasanya kita lakukan di waktu luang bisa menjadi awal mula dari terbukanya gerbang ide bisnis yang bisa dikembangkan. Peluang bisnis jaman sekarang pun nggak terbatas dengan hal-hal tertentu, seiring berkembangnya tren dan kreativitas membuat kita bisa bebas memilih jenis bisnis apa yang mau dibangun.

Punya interest terhadap fashion, bisa membuat bisnis aksesoris atau baju. Yang punya hobi memasak juga bisa menjual kreasi masakan yang dibuat dengan menjualnya secara online. Jaman sekarang juga banyak kudapan yang berhasil viral dan berawal dari bisnis kecil yang dirintis secara online. Atau buat kamu yang hobi menggambar dan tertarik dengan dunia seni, juga bisa membuka bisnis yang bergerak di bidang desain. Banyak opsi bukan?

Generasi muda sekarang juga dimudahkan dengan kehadiran internet yang bisa memudahkan jalannya bisnis yang tengah dirintis, mulai dari proses penjualan maupun proses transaksi. Mengutip tulisan Daniri di Bisnis, beliau melihat bagaimana internet telah menghubungkan segala aspek kehidupan manusia yang penggunaannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Mulai dari fungsinya sebagai sumber informasi, platform sosial, hingga membangun jaringan bisnis.

Pada masa-masa karantina sendiri bukan berarti ide dan kemampuan kreativitas kita juga harus terkunci. Justru ketika menghabiskan waktu di rumah, kita bisa mengeksplorasi ide untuk dijadikan peluang bisnis dengan memanfaatkan teknologi internet.
Beberapa tip berikut berikut bisa kamu lakukan untuk menyulap bisnis kecil menjadi cuan ditemani dengan sedikit cerita dari para pebisnis muda berikut yang inspiratif:

Jangan banyak teori, mulai secara perlahan

Banyak dari kita yang seringkali ketika memulai bisnis online sudah pusing duluan karena terlalu memikirkan konsep dan teori. Misal udah pusing duluan menentukan feed-nya mau dibuat seperti apa, konten online shopnya mau dikemas bagaimana, dan lain sebagainya yang malah menghambatmu untuk segera memulai bisnismu. Padahal alangkah baiknya jika kamu fokus untuk memasarkan produk/jasamu dengan melakukan soft/hard selling di platform sosial media pribadimu atau dengan memanfaatkan jasa paid promote.

Mulai dulu dengan membuka pasar customer dari temanmu sendiri, lambat laun dari progress yang udah kamu jalani secara bertahap bisa membuat bisnismu makin melebarkan sayapnya dan dikenal banyak orang. Kalimat ‘’udah jalani dulu aja’’ nggak cuma berlaku saat kamu awal-awal pacaran dengan doi, karena hal ini juga berlaku buat kamu yang tengah memulai atau menjalankan bisnis. Jadi, jangan banyak ragu atau pusing karena masalah konsep, karena semua akan terjawab begitu kita udah menjalaninya.

Peka dengan tren

Kita bisa melihat sejak masa karantina seperti saat ini banyak tren-tren baru bermunculan yang bisa dijadikan peluang. Darisinilah kita ditantang untuk lebih peka dan cepat menangkap peluang dari tren-tren tersebut untuk dijadikan salah satu peluang bisnis. Salah satu tren yang muncul di tengah masa karantina adalah virtual photoshoot, yakni sebuah photoshoot yang dilakukan secara virtual dengan memanfaatkan teknologi video call sebagai perantara fotografer dan modelnya.

Tren ini berhasil menangkap perhatian dua pebisnis muda, Yosia Wiyono dan Febrina Indah untuk kemudian membuka bisnis jasa virtual photoshoot @dipotoin.yobrin.

 

Jasa virtual photoshoot adalah salah satu peluang bisnis yang menjanjikan saat masa karantina (source: instagram.com/dipotoin.yobrin)

Jasa virtual photoshoot adalah salah satu peluang bisnis yang menjanjikan saat masa karantina (source: instagram.com/dipotoin.yobrin)

Yosia mengaku idenya sendiri datang karena terinspirasi dari seorang fotografer yang pernah melakukan virtual photoshoot.’’ Awalnya cuma asal bikin aja karena masih awam soal teknik virtual photoshoot yang bener itu gimana. Akhirnya aku pelajari semua teknik dan cara fotonya secara otodidak sampek bisa menemukan teknik yang pas,’’ tutur Yosia. Dalam perjalanannya, Yosia menjadikan teman-teman kuliahnya sebagai model awal untuk memperkenalkan bisnisnya. Akhirnya idenya semakin mantap ketika bertemu dengan Febrina, dimana Febrina sendiri merupakan model kedua Yosia yang mencoba jasa virtual photoshoot-nya dan hasilnya jadi lebih memuaskan begitu hasil foto Yosia di combine dengan preset foto buatan Febrina.

Alhasil sekarang usahanya semakin berkembang dan dikenal. Yosia dan Febrina sendiri juga berencana untuk membuat photoshoot offline yang lebih bersifat tematik, sehingga photoshoot-nya bisa lebih terkonsep dengan pilihan tema yang beragam. Kreatif banget kan?
Contoh dari bisnis virtual photoshoot ini juga bisa jadi salah satu ide yang bisa kamu tiru soal peka dengan tren dan menjadikannya sebagai peluang bisnis. Sebelum orang lain memulai, tidak ada salahnya kamu jadi pelopor untuk memulainya duluan. Karena the ones who come first always be the first amidst the thousands of newcomers.

Padukan ide bisnis dengan interest

Siapa yang bisa menampik kalau melakukan sesuatu di bidang atau hal yang kita sukai, biasanya akan lebih enjoy dalam melakukan prosesnya. Sama halnya dengan berbisnis, kamu juga bisa memadukan interest-mu ke dalam bisnis yang kamu jalani. Seperti akhir-akhir ini lagi musimnya bisnis online thrift shop, tentunya kita ingin membuat bisnis online thrift shop yang dibangun punya ciri khas tersendiri supaya bisa lebih terkenang di kalangan customer.

Hal ini dipraktikkan oleh online thrift shop @bloomingpeak yang mengambil konsep soft fashion style yang koleksi bajunya bernuansa vintage dan feminin. Konsep ini datang dari ketertarikan sang owner, Farida Fitri, terhadap Korean style atau dress-dress cantik yang bernuansa vintage atau yang berwarna soft. Berbekal dengan keuletan dan konsistensinya untuk meng-update barang baru yang dikemas dengan photoshoot-nya yang cantik setiap minggunya, perlahan bisnis kecil yang ia rintis ketika masa karantina ini pun berbuah manis.
 

Online thrift shop yang memiliki ciri khas konsep dan koleksi bajunya punya poin lebih untuk membuat customer lebih mengenal produk atau brandnya (source: instagra.com/bloomingpeak)

Online thrift shop yang memiliki ciri khas konsep dan koleksi bajunya punya poin lebih untuk membuat customer lebih mengenal produk atau brandnya (source: instagra.com/bloomingpeak)

Mulai dari customer baru yang terus berdatangan, menambah link dengan sesama online thrift shop owner, hingga di notice oleh idolanya sendiri yang menginspirasinya untuk membuka bisnis thrift shop, Nadin Amizah. Jadi, buat kamu yang punya hobi atau minat tertentu, bisa kamu jadikan sebagai salah satu elemen untuk menunjang bisnis yang kamu jalankan.
Bisnis itu penuh dengan tantangan dan ketidakpastian, akan lebih menyenangkan bukan kalau ditemani dengan bidang atau hal yang kita sukai?

Sedikit tip dan cerita yang penulis rangkum dari pengalaman pebisnis muda tadi bisa menjadi salah satu contoh cerita inspirasi yang menjadikan masa karantina sebagai kesempatan emas untuk mencari cuan lewat bisnis kecil. Semua bisnis besar awalnya tumbuh dari bisnis kecil, jadi jangan menyepelekan setiap usaha kecil yang kamu berikan ke dalam bisnismu.

Do the impossible and always motivated!