Pilih Investasi Jangka Panjang vs Jangka Pendek, Ini Hal yang Perlu Kamu Pertimbangkan

Ilustrasi investasi yang menguntungkan sumber gambar dari pixabay.com

Ilustrasi investasi yang menguntungkan sumber gambar dari pixabay.com

Like

Hai Be-emers! Dalam dunia investasi, kita sering mendengar istilah investasi jangka panjang dan jangka pendek. Namun, apakah kalian benar-benar memahami perbedaan keduanya?

Bagaimana cara mengidentifikasi mana yang termasuk investasi jangka panjang dan mana yang jangka pendek? Bagaimana jika Be-emers berencana menikah tiga tahun mendatang, masuk kategori manakah investasi yang dibutuhkan? Mari kita bahas lebih detail.
 
 

Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek atau jangka panjang keduanya, sebenarnya keduanya tidak ada bedanya. Hanya rentang waktu pengambilan hasil investasi tersebut yang membedakan.

Jadi, jika jangka waktunya kurang dari tiga tahun, maka itu termasuk investasi jangka pendek. Namun, jika menggunakan strategi yang tepat, meskipun waktunya singkat, kita dapat memperoleh keuntungan cepat atau likuiditas yang tinggi.

Berikut contoh investasi jangka pendek yang bisa dipilih:
 

1. Deposito

Deposito merupakan produk perbankan yang menawarkan bunga tetap dengan jangka waktu singkat, biasanya 1-12 bulan.
 
 

2. Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana merupakan instrumen investasi yang menginvestasikan dana di instrumen pasar uang dengan jangka waktu pendek.
 
 

3. Saham

Selain deposit dan reksa dana, kita juga bisa membeli saham dengan tujuan dijual kembali dalam waktu singkat. Dengan ketentuan dijual saat harga naik, ya, Be-emers. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan capital gain.
 
 

4. Obligasi Jangka Pendek

Selain yang disebutkan di atas, ada juga surat utang dengan jangka waktu jatuh tempo kurang dari tiga tahun. 

Baca Juga: Menentukan Saham yang Cocok, Hal yang Harus Diperhatikan Gen Z Ketika Berinvestasi
 
 

Investasi Jangka Panjang

Sesuai dengan namanya investasi jangka panjang memiliki jangka waktu investasi yang lebih lama dan panjang biasanya di atas tiga tahun.


Tujuan utama dari investasi ini adalah untuk pertumbuhan modal atau pendapatan yang stabil dalam jangka waktu yang panjang. Contoh investasi jangka panjang tersebut meliputi:
 

1. Properti

Untuk investasi jangka panjang, Be-emers bisa membeli properti dengan tujuan disewakan atau dijual kembali setelah beberapa tahun.

Namun, harus dipikirkan juga, bagaimana perawatannya. Karena bangunan kosong cenderung lebih cepat rusak. Jadi, pastikan untuk mempertimbangkan lokasi agar agar properti banyak diminati.
 

2. Emas

Investasi emas banyak menjadi pilihan sejak jaman dahulu karena emas dinilai sebagai aset yang tahan terhadap inflasi dan bisa dijual di masa depan. 
 
 

3. Reksa Dana Saham

Menginvestasikan dana di saham-saham yang diharapkan memberikan pertumbuhan dalam jangka panjang.
 
 

4. Obligasi Jangka Panjang

Surat utang mempunyai sifat fleksibel bisa menjadi investasi jangka panjang atau jangka pendek tergantung kapan jatuh temponya. Dengan jangka waktu jatuh tempo di atas tiga tahun obligasi menjadi investasi jangka panjang.
 
 

5. Saham Dividen

Saham deviden adalah saham yang memberikan pembayaran rutin dalam bentuk deviden kepada pemegang sahamnya. Deviden ini biasanya dibayarkan secara berkala, seperti triwulanan atau tahunan, dan berasal dari keuntungan perusahaan. 
 
Kerena menawarkan pendapatan pasif yang konsisten dan potensi dari apresiasi harga maka saham deviden dianggap sebagai investasi jangka panjang yang aman. Selain itu perusahaan yang mengeluarkan saham deviden biasanya adalah perusahaan yang sudah mapan dan memiliki keuntungan stabil.