Investasi Jangka Pendek vs Jangka Panjang: Mana yang Lebih Cocok untuk Pemula?

Kamu bisa memilih investasi jangka panjang maupun jangka pendek tergantung dengan target finansialmu. (Sumber: Pixabay)

Kamu bisa memilih investasi jangka panjang maupun jangka pendek tergantung dengan target finansialmu. (Sumber: Pixabay)

Like
Bagi kamu yang baru memulai perjalanan investasi, pertanyaan mengenai jangka waktu investasi seringkali muncul. Investasi jangka pendek dan jangka panjang memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda. 

Lantas, mana yang lebih cocok untuk pemula? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

 

1. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek umumnya memiliki horizon waktu kurang dari satu tahun. Tujuan utama investasi ini adalah untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu yang relatif singkat. Beberapa contoh instrumen investasi jangka pendek adalah:
  • Deposito: Menyimpan uang di bank dengan bunga tetap selama periode tertentu.
  • Reksa dana pasar uang: Investasi kolektif yang dananya ditempatkan pada instrumen pasar uang seperti deposito, sertifikat deposito, dan obligasi jangka pendek.
  • Saham dengan tujuan trading: Membeli dan menjual saham dalam jangka waktu singkat untuk memanfaatkan fluktuasi harga.

a. Kelebihan

  • Likuiditas tinggi: Dana dapat dicairkan dengan cepat jika dibutuhkan.
  • Risiko relatif rendah: Fluktuasi harga cenderung lebih stabil dibandingkan investasi jangka panjang.

b. Kekurangan

  • Potensi keuntungan lebih rendah: Tingkat pengembalian umumnya lebih rendah dibandingkan investasi jangka panjang.
  • Membutuhkan pemantauan yang lebih intensif: Harga instrumen investasi
Baca Juga: Pilih Investasi Jangka Panjang vs Jangka Pendek, Ini Hal yang Perlu Kamu Pertimbangkan
 

2. Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang memiliki horizon waktu lebih dari satu tahun, bahkan bisa mencapai puluhan tahun. Tujuan utama investasi ini adalah untuk mencapai pertumbuhan kekayaan dalam jangka waktu yang lama. Beberapa contoh instrumen investasi jangka panjang adalah:
  • Saham: Membeli sebagian kepemilikan suatu perusahaan dengan harapan harga saham akan naik di masa depan.
  • Reksa dana saham: Investasi kolektif yang dananya ditempatkan pada berbagai jenis saham.
  • Properti: Membeli properti seperti rumah atau apartemen dengan tujuan untuk disewakan atau dijual kembali di masa depan.

a. Kelebihan

  • Potensi keuntungan lebih tinggi: Tingkat pengembalian umumnya lebih tinggi dibandingkan investasi jangka pendek.
  • Manfaat compounding: Bunga berbunga atau pertumbuhan nilai investasi secara eksponensial dalam jangka waktu yang lama.

b. Kekurangan Investasi Jangka Panjang

  • Likuiditas rendah: Dana tidak dapat dicairkan dengan cepat tanpa potensi kerugian.
  • Risiko lebih tinggi: Terpapar risiko pasar yang lebih besar, seperti fluktuasi ekonomi dan politik.