Aborsi Dilegalkan untuk Korban Pemerkosaan: Dampaknya dalam Aspek Sosial, Hukum, dan Medis

Dampak Legalisasi Aborsi pada Korban Pemerkosaan diberbagai aspek. Mulai dari aspek sosial, hukum, dan medis(Sumber gambar: Freepik)

Dampak Legalisasi Aborsi pada Korban Pemerkosaan diberbagai aspek. Mulai dari aspek sosial, hukum, dan medis(Sumber gambar: Freepik)

Like

Halo Be-emers! Belakangan ini, kebijakan mengenai aborsi kembali jadi topik hangat. Pemerintah baru saja mengesahkan undang-undang yang melegalkan aborsi bagi korban pemerkosaan.

Ini tentu jadi berita besar, dan kita semua pasti penasaran, apa sih dampak dari kebijakan ini? Yuk, kita kupas tuntas!
 

Apa yang Baru?

Jadi, sebelumnya, aturan mengenai aborsi di negara kita cukup ketat dan dibatasi. Namun, dengan kebijakan baru ini, korban pemerkosaan sekarang punya opsi untuk menjalani aborsi jika mereka memilihnya.

Langkah ini tentunya jadi perbincangan panas di berbagai kalangan, dari aktivis hak perempuan hingga masyarakat umum.

Baca Juga: Aborsi Dilegalkan untuk Korban Pemerkosaan, Bagaimana Dampak dan Implementasinya?
 

Dampak Sosial

Dampak Positif

Pertama-tama, ada sisi positif dari kebijakan ini. Legalisasi aborsi untuk korban pemerkosaan bisa memberikan rasa kontrol dan pilihan kepada mereka yang mengalami trauma berat.


Dengan adanya opsi ini, mereka bisa memilih untuk melanjutkan hidup tanpa harus menghadapi tambahan beban psikologis dan sosial dari kehamilan akibat pemerkosaan.
 

Dampak Negatif

Di sisi lain, beberapa pihak khawatir tentang potensi penyalahgunaan kebijakan ini. Ada kekhawatiran bahwa proses administrasi untuk mendapatkan izin aborsi bisa jadi rumit dan menambah beban bagi korban.

Selain itu, ada juga kekhawatiran tentang bagaimana masyarakat akan memandang korban yang memutuskan untuk melakukan aborsi, yang mungkin memperburuk stigma sosial.