Strategi Perencanaan Keuangan Bisnis Yang Efektif dan Efisien Bagi Pebisnis Muda di Masa Pandemi Covid 19

penyusunan perencanaan keuangan (source : https:cartefinancial.com)

penyusunan perencanaan keuangan (source : https:cartefinancial.com)

Like

Keuangan adalah suatu hal yang sangat penting dalam sebuah bisnis. Keuangan tak ubahnya darah bagi bisnis, sehingga merupakan elemen yang perlu diperhatikan dan salah satu hal utama yang menentukan stabilitas bisnis yang dijalankan.

Pengaturan keuangan yang baik dapat menciptakan keuntungan yang maksimal dari bisnis yang dijalani. Sebaliknya, keuangan yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai masalah dalam sebuah bisnis yang dijalani.

Ketika mendirikan sebuah bisnis, terkadang kita terlalu fokus pada produk, pemasaran, dan penjualan. Sering kali kita lupa untuk memperhatikan pengelolaan keuangan.

Agar bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan sustain, maka diperlukan langkah dan strategi yang tepat, mengingat ketatnya persaingan bisnis. Salah satu strategi yang perlu diperhatikan adalah pemahaman dan pengelolaan yang baik mengenai perencanaan keuangan bagi pebisnis muda, terutama di masa pandemi virus corona seperti ini.

Terkait dengan definisi perencanaan keuangan, menurut pakar perencanaan Safir Senduk (2000), perencanaan keuangan adalah suatu proses merencanakan keuangan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

Kemudian, terkait dengan pembuatan perencanaan keuangan, secara umum ada tiga kondisi yang harus diantisipasi, antara lain:


1. Kondisi buruk, dimana pada kondisi ini dunia bisnis dapat dipengaruhi oleh berbagai sebab, seperti resesi ekonomi, krisis moneter, peperangan, dan lain sebaginya.

2. Kondisi normal, dimana pada kondisi ini, suatu rencana dibuat dengan menempatkan asumsi-asumsi yang terjadi dalam kondisi normal.

3. Kondisi baik dan sedang bertumbuh, pada kondisi ini bisnis berkembang dengan baik, karena setiap perencanaan bisnis dapat dijalankan dengan baik.

Jika kita mencermati kondisi di Indonesia, dimana sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia, hingga sekarang perkembangannya sangat mengkhawatirkan. Tentu saja persebaran virus corona sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia.

Adanya pembatasan aktivitas sehari-hari di dunia bisnis, serta meningkatnya jumlah yang terjangkit Covid-19, membuat situasi ekonomi Indonesia bisa dikatakan dalam kondisi memburuk. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia, berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan kedua tahun 2020 terjun bebas pada angka -5,32%, sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tri wulan pertama tahun 2020 berada pada angka 2,97%.

Secara umum, salah satu kesalahan utama dan paling fatal yang dilakukan pebisnis dalam pengelolaan keuangan bisnis adalah selalu mencampuradukkan antara keuangan bisnis/usaha dengan keuangan pribadi. Perencanaan keuangan dalam mengelola suatu bisnis sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan bisnis yang efektif dan efisien.

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam mengelola keuangan bisnis yang baik adalah mengenali kondisi keuangan. Kemudian, menentukan berapa persen uang yang dialokasikan untuk operasional bisnis.

Berikutnya, menentukan berapa persen target laba yang ingin dicapai, serta menentukan berapa persen uang untuk cadangan kas bisnis, dan terakhir, menetukan persen dana untuk pengembangan bisnis. Dengan telah ditentukannya persentase tersebut -dengan membuat perencanaan keuangan, maka para pebisnis muda dapat dengan lebih mudah mengelola keuangan sesuai dengan porsi yang telah ditentukan di awal saat memulai bisnis dengan tujuan akhir diperolehnya kondisi keuangan usaha yang “sehat”.

Mengenali kondisi keuangan untuk aktivitas bisnis kita merupakan langkah awal dalam proses perencanaan keuangan perusahaan. Mengetahui kondisi keuangan bisnis bertujuan untuk keperluan pengambilan keputusan bisnis bagi pebisnis.

Setelah mengenali kondisi keuangan, langkah berikutnya adalah menentukan berapa persentase untuk operasional perusahaan. Tentunya alokasi keuangan yang tepat dalam opersional perusahaan bisnis menjadi kunci utama.

Biaya operasional yang rendah, serta hasil produk/jasa yang maksimal, menjadi tujuan utama setiap perusahaan -dari sisi operasional perusahaan. Dalam hal yang lebih khusus, biaya rendah (low cost) operasional melalui proses dan teknologi yang superior.

Menentukan persentase target laba yang ingin dicapai, merupakan salah satu pemacu semangat bagi pebisnis dalam rangka mencapai keuntungan yang diharapkan. Penentuan target laba dapat dilakukan dengan menghitung target laba yang diinginkan, diikuti  jumlah penjualan yang dicapai untuk mendapatkan laba yang ditargetkan.

Menentukan target laba yang diperoleh harus dilakukan hati-hati dan cermat, karena target yang tidak realistis dapat  membuat stres pelaksanan di lapangan.

Menentukan dana cadangan untuk kas bisnis, hukumnya wajib bagi perusahaan. Terutama mengatasi kondisi yang tidak diinginkan seperti kondisi pandemi persebaran virus corona sekarang ini, yang menyebabkan bisnis terhambat, telah ada dana yang kita persiapkan dari dana darurat.

Adapun, nilai dari dana cadangan atau dana darurat minimal 3 kali lipat dari biaya operasional bisnis yang dijalankan. Perencana Keuangan One Shield Consulting Budi Raharjo, dikutip dari bisnis.com (12 Mei 2020), mengatakan bahwa untuk perencanaan keuangan keluarga dalam kondisi normal, dana darurat yang harus disiapkan adalah 3 hingga 6 bulan rata-rata pengeluaran per bulan.

Sedangkan untuk situasi pandemi Covid-19 ini, sebaiknya dana darurat yang perlu dipersiapkan harus lebih panjang, minimal 6 hingga 12 bulan. Dimana pada kondisi pandemi global, perekonomian sudah pasti mengalami perlambatan, jadi butuh dana darurat lebih panjang.

Menurut Budi Raharjo, seharusnya pengalaman krisis di tahun 1998 dan 2008, serta krisis saat ini yang disebabkan oleh wabah Covid-19 membuat kita berkaca, bahwa sangatlah penting menyiapkan dana darurat.

Selain menikmati keuntungan dari bisnis yang kita jalani, yang perlu diingat adalah juga harus menyisihkan sebagian keuntungan dalam rangka pengembangan bisnis. Menurut Financial Planner Finansialku Melvin Mumpuni, dikutip bisnis.com (23 Juni 2020), setelah lini keuangan mencukupi, perhatian bisa diarahkan pada alokasi investasi.

Jumlah alokasi akan berbeda tergantung tujuan dan jangka waktu investasi sesuai kebutuhan masing-masing individu. Serta ditambahkan oleh Melvin, bahwa Investasi sifatnya bukan hanya sekedar koleksi tapi harus dipilih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi tersebut. Pengembangan bisnis yang tepat menjadi salah satu bentuk investasi yang perlu dilakukan agar dalam jangka panjang dapat meraih laba yang lebih besar mengikuti tren dan perkembangan jaman

Salah satu aspek yang perlu kita persiapkan terhadap diri kita sendiri dalam perencanaan keuangan bisnis adalah aspek risiko. Risiko dapat dikatakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, akan tetapi dapat diantisipasi.

Beberapa risiko dari suatu bisnis yang kita jalankan beraneka ragam. Terlebih di kala pandemi seperti ini, sudah jelas risiko ekonomi dan risiko kesehatan menghantui setiap usaha.

Di dalam menjalankan bisnis, ada beberapa risiko yang sering dijumpai seperti kerusuhan, kebakaran, bencana alam, pencurian pihak eksternal maupun pihak internal, serta ancaman pungutan liar (pungli). Terkait dengan masalah teknis bisnis, ada beberapa langkah antisipasi dalam penanganan risiko antara lain pemasangan CCTV, merancang bangunan tahan gempa, penyediaan alat pemadam kebakaran, instalasi antena anti petir, UPS, genset, hingga mengasuransikan bangunan.

Dengan mengetahui risiko yang melanda pada bisnis yang dijalankan, maka dapat segera dipersiapkan langkah antisipasi. Terkait dengan ancaman pandemi, ada beberapa antispasi yang dapat dilakukan seperti penyiapan alat cuci tangan ataupun hand sanitizer di depan tempat bisnis, penyediaan pengukur suhu tubuh, kewajiban menggunakan masker, menjaga tempat jarak kerja, dan pelayanan kepada customer.

Prinsip secara sederhana dalam menjalankan bisnis adalah tentang bagaimana kita mampu mendapatkan untung dan mengatur cashflow agar bisnis dapat berkembang. Dimana kunci semua itu adalah melalui pengelolaan keuangan yang di dahului dari perencanaan keuangan bisnis.

Apalagi di masa pandemi virus corona seperti ini, kita harus pandai dalam mengatur suatu keuangan usaha, karena bisnis di tengah situasi krisis dan penuh ketidak pastian. Jika tidak tepat strategi pengelolaannya, maka mengakibatkan “gulung tikar”nya bisnis yang dijalankan.

#youngcompetitionbisnismudaid#bisnismuda#bangkitdaripandemi.

Referensi :
Dhiany Nadya Utami.2020. “Ini Alasan Perencanaan Keuangan Makin Penting di Era Kenormalan Baru” dalam Bisnis.com pada 23 Juni 2020   diunduh kamis 6 Agustus 2020

Maria Elena. 2020. “Berapa Jumlah Dana Darurat yang Harus Disiapkan di Masa Pandemi Covid-19?” dalam Bisnis.com12 Mei 2020   diunduh kamis 6 Agustus 2020.
Senduk, Safir. 2000. Mengelola Keuangan Keluarga : Seri Perencanaan Keuangan Keluarga. Jakarta : Elex media Komputindo