Paus Fransiskus: Makna Toleransi dalam Keberagaman

Paus Fransiskus Pemimpin Tertinggi gereja Katolik sedunia yang berkunjung ke Indonesia. Sumber gambar: Pixabay

Like

Kunjungan pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus mampu “mengalihkan dunia” kita sejenak dari kesibukan politik, kelas menengah yang jumlahnya terus merosot, Putus Hubungan Kerja (PHK), demo ojek online, subsidi Kereta Rel Listrik (KRL) berdasar Nomor Induk Kependudukan (NIK), hingga perundungan dokter.

 
Selain toleransi dan kesederhanaan, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia juga sarat makna lain, seperti anti penjajahan, keamanan, perdamaian, dan yang kain. 
 

Makna Kedatangan Paus Fransiskus

Berikut adalah beberapa makna kedatangan Paus Fransiskus ke Jakarta beberapa hari lalu:
 
1. Toleransi. Kedatangan Paus Fransiskus merupakan simbol kerukunan umat beragama. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang keberagaman agama dan budayanya tinggi, tetapi tetap dikenal sebagai negara yang relatif tenang, relatif adil, dan relatif rukun. Kunjungan Paus Fransiskus yang lancar tanpa hambatan, semakin membuktikan bahwa kerukunan umat beragama memang nyata.

Baca Juga: Paus Fransiskus ke Indonesia; Embun Toleransi di Tengah Kegersangan
 
2. Kesederhanaan. Ketika datang ke Indonesia, Paus Fransiskus tidak ingin diistimewakan meskipun seorang tokoh dunia, tidak mau mengenakan mobil-mobil mewah kelas dunia, tidak mau tinggal di istana, tidak mau mobil anti peluru, justru dibuka kaca jendela mobilnya dan melambaikan tangannya, dan inilah kesederhanaan. 
 
3. Tidak mendukung segala bentuk penjajahan. Vatikan pada tanggal 6 Juli 1947 merupakan satu-satunya negara di Eropa yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. Pengakuan tersebut ditandai dengan dibangunnya gedung kedutaan besar Vatikan di Jakarta. Pengakuan ini bukan hanya berarti dukungan moral, karena saat itu Indonesia memang sedang membutuhkan pengakuan kemerdekaan dari negara-negara lain, namun juga memberikan efek bagi negara-negara lain di Eropa untuk mengikuti jejak Vatikan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.
 
4. Memperkuat hubungan bilateral antara negara Indonesia dan Vatikan. Yang sebenarnya hubungan ini terus dibina dengan baik selama delapan dekade hingga sekarang. 
 
5. Kampanye perdamaian dunia dan keadilan global. Di tengah gejolak dunia yang sedang perang, penuh dengan konflik ekstrimisme, juga genosida, kedatangan Paus Fransiskus membawa angin segar perubahan.
 
6. Menunjukan kuatnya posisi Indonesia di mata dunia. Meskipun saat ini, dalam konteks geopolitik, dunia ini sedang dialihkan pandangannya ke tiga negara, yaitu Amerika, Rusia, dan Cina. Ada kecemasan yang nyata pada orang-orang akan pecahnya perang dunia. Jadi harapannya bahwa Indonesia yang penduduknya besar, dapat membawa kestabilan baru di Asia.