Analisis DNA Bisa jadi Pendukung Pemecah Masalah Kekerasan Seksual

Teknologi Forensik Baru Mempercepat Analisis DNA dalam Kasus Kekerasan Seksual. (www.unsplash.com)

Like

Para peneliti telah berhasil mengembangkan metode inovatif yang mampu mempercepat proses analisis DNA dalam kasus kekerasan seksual.

Dengan menggunakan teknik pencernaan diferensial dan mikrofluida digital, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian DNA dapat dipangkas hingga hanya 45 menit.

Hal ini tentu merupakan terobosan yang sangat signifikan dalam bidang forensik, terutama dalam penanganan kasus kekerasan seksual.

Proses analisis DNA dalam kasus kekerasan seksual seringkali membutuhkan waktu yang cukup lama. Mulai dari pengambilan sampel DNA dari korban dan pelaku, isolasi DNA, hingga analisis sampel di laboratorium memakan waktu berhari-hari.

Selain itu, proses ini juga seringkali memerlukan fasilitas laboratorium yang canggih dan tenaga ahli yang terlatih dengan baik. Sehingga tidak jarang, proses ini menjadi kendala dalam penyelidikan kasus kekerasan seksual.


Baca Juga: Jadi Tren, Apa Sih Suntik DNA Salmon? Aman Enggak Ya?

Namun, dengan adanya teknologi forensik baru ini, proses analisis DNA dapat dilakukan dengan lebih efisien dan cepat.

Teknik pencernaan diferensial memungkinkan untuk memisahkan DNA korban dan pelaku dalam waktu singkat, sehingga memudahkan identifikasi jenis DNA yang bersangkutan.

Sementara mikrofluida digital memungkinkan analisis DNA dilakukan dengan akurasi yang tinggi, sehingga hasil pengujian menjadi lebih reliabel.