Think - Canva
Likes
Pandemi yang menerjang di tahun 2020 ini memang jadi awan kelabu buat di hampir semua sektor. Apalagi, bayangan resesi juga masih menghantui nih.
Meski begitu, ternyata masih ada sejumlah sektor yang dinilai masih cukup menjanjikan lho buat dijadikan lahan investasi tahun ini.
Baca Juga: Ini Instrumen Investasi yang Dinilai Cuan di Tengah Resesi
Menurut Head of Research Samuel Sekuritas Suria Dharma, dikutip dari Bisnis, di tengah kondisi pandemi Covid-19, masih ada nih sejumlah sektor dengan performa yang cukup kuat. Salah satunya yakni sektor konsumer yang diwakili oleh ICBP dan INDF.
Enggak cuma itu, sektor farmasi juga diketahui punya kinerja yang bagus karena sentimen pandemi. Soalnya, masyarakat kini jadi makin sadar akan pentingnya kesehatan, sehingga beli banyak obat-obatan dan perlengkapan lain untuk menjaga kesehatan.
Salah satu emiten dari sektor farmasi yang cukup terseret sentimen positif pandemi yaitu Kalbe Farma (KLBF). Adapun, KLBF juga tengah mempersiapkan diri untuk mendistribusikan obat Covid-19 nih, Be-emers.
Selain itu, Suria juga merekomendasikan saham dari emiten di sektor menara telekomunikasi. Menurutnya, sektor ini terbilang enggak menanggung beban negatif dari pandemi yang sedang terjadi.
Sektor ini justru masih sanggup dapat cuan secara signifikan seiring adanya lonjakan penggunaan data internet. Di sisi lain, emiten-emiten telekomunikasi yang harga sahamnya tengah terdiskon juga memunculkan peluang tersendiri bagi para investor untuk masuk.
Misalnya, saham Telkom (TLKM) yang saat ini lagi diskon, tapi sahamnya masih sangat potensial.
Baca Juga: Wah, Telkom (TLKM) Bakal Bawa Anak Usahanya untuk IPO!
Nah, Suria menilai kalau hal ini bisa jadi pertimbangan, baik bagi investor lama maupun baru, untuk mulai nabung saham di tengah pandemi. Selain itu, menurut Direktur Strategi Investasi bahana TCW Investment Management Budi Hikmat, investor juga masih berpotensi mendapatkan return yang cukup baik dari pasar saham.
Makanya, Budi juga merekomendasikan kamu untuk melakukan stop picking. Soalnya, ia memperkirakan, pemulihan ekonomi dunia dan Indonesia yang kemungkinan akan membentuk pola huruf K akan memunculkan saham-saham top picks dan top losers di Indonesia.
Untuk itu, ia menyarankan, sebaiknya investor pun perlu menahan posisi di tengah volatilitas yang terjadi, demi keuntungan yang akan didapat ke depannya nih.
Baca Juga: Indonesia Diprediksi Masuk Jurang Resesi, Apa yang Seharusnya Dilakukan Investor?
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.