Mining Illustration - Canva
Likes
Harga komoditas nikel memang lagi naik. Namun, kinerja cemerlang baru banget dicetak sama salah satu perusahaan tambang mineral, PT Vale Indonesia Tbk. nih, Be-emers.
Enggak tanggung-tanggung, emiten berkode saham INCO ini berhasil meraih kenaikan laba bersih hingga 47.000 persen lho! Waw, kok bisa sih?
Berdasarkan data laporan keuangan INCO, perseroan telah membukukan pendapatan US$571,02 juta di kuartal III/2020. Jumlah tersebut naik 12,74 persen dari realisasi di periode yang sama tahun 2019 lalu, yakni sebesar US$506,46 juta.
Menurut Presiden Direktur Vale Indonesia Nico Kanter, yang dikutip dari Bisnis, operasional INCO di kuartal ketiga tahun ini memang berhasil jadi lebih baik, meskipun lagi di tengah pandemi Covid-19 dan gejolak harga komoditas.
Nico juga mengatakan kalau pihaknya telah berhasil mengendalikan beban pokok pendapatan secara berkelanjutan pada kuartal ini. Di saat yang bersamaan, INCO juga diuntungkan dengan kenaikan harga nikel nih.
Di sisi lain, meski tertekan, beban pokok pendapatan pada pada kuartal III/2020 hanya naik tipis sebesar 0,4 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Harga realisasi di kuartal ketiga tahun ini juga ternyata lebih tinggi 13 persen dibanding saat kuartal II/2020.
Baca Juga: Wah, Bursa Perpanjang Tenggat Waktu Laporan Keuangan Emiten! Berikut Rinciannya
Kenaikan Konsumsi
Diketahui, kenaikan konsumsi energi pada kuartal ketiga tahun ini juga terjadi seiring produksi nikel dalam matte yang lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya. Hal itu pun berhasil diimbangi dengan penurunan harga energi.Perlu kamu ketahui, INCO berhasil mencatat konsumsi HSFO, diesel, dan batubara yang naik masing-masing sebesar 15 persen, 3 persen, dan 7 persen secara quarter on quarter (qoq). Sedangkan untuk harga masing-masing energi, justru mengalami penurunan masing-masing sebesar 7 persen, 28 persen, dan 6 persen.
Sementara itu, posisi kas setara kas INCO juga naik mengalami kenaikan nih, Be-emers. Per 30 September 2020, kas setara kas INCO yakni sebesar US$361,42 juta, sedangkan per akhir 2019 yaitu sebesar US$249,03 juta.
Menurut Nico, kenaikan kas tersebut salah satunya disebabkan oleh penerimaan yang lebih tinggi dari para pelanggan. Untuk itu, pihaknya juga bakal terus berhati-hati dalam pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.
Selain itu, INCO juga bakal tetap fokus sama sejumlah inisiatif penghematan biaya. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan daya saing perseroan dalam jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai utama perseroan, yaitu keselamatan jiwa merupakan hal terpenting dan menjaga kelestarian bumi.
Baca Juga: Kinerja Emiten: PTRO Cetak Laba Cemerlang di Semester I/2020
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.