Kinerja Emiten: Laba Masih Aman, Telkom (TLKM) Optimis Kinerja & Saham Prospektif

Communications - Canva

Like

Salah satu emiten big caps dalam negeri, yakni PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., telah melaporkan kinerja keuangannya di Kuartal ketiga tahun 2020 nih, Be-emers.

Berdasarkan laporan tersebut, emiten berkode saham TLKM itu tersebut mencatatkan pendapatan sebesar Rp99,94 triliun hingga akhir September 2020. Jumlah tersebut turun 2,62 persen dibanding pendapatan pada periode yang sama tahun 2019 lalu.

Padahal, di tengah pandemi Covid-19 ini, konsumsi untuk layanan internet dan telekomunikasi lainnya sedang mengalami peningkatan di masyarakat.

Meski begitu, pendapatan konsolidasi dari segmen data, internet, dan jasa teknologi informatika meningkat 36,88 persen (year on year), yakni sebesar Rp56,45 triliun.

Enggak cuma itu, pendapatan dari Indihome diketahui mencapai Rp16,11 triliun. Sedangkan pendapatan interkoneksi pun naik 26,49 persen.


Lalu, apa yang membuat pendapatan TLKM turun?

Rupanya, telepon dan jaringan menjadi dua segmen pemberat kinerja TLKM nih, Be-emers. Diketahui, pendapatan segmen telepon terjun 28,76 persen. Sementara segmen jaringan, pendapatan yang diperoleh juga anjlok hingga 20 persen.

Alhasil, laba TLKM pun ikut tergerus 1,32 persen. Dari yang tadinya mencapai Rp33,45 triliun, per 30 September 2020 lalu laba TLKM tercatat sebesar Rp33,01 triliun.


TLKM Masih Optimis

Meski begitu, pihak TLKM masih optimis nih kalau kondisi fundamentalnya baik dan punya peluang untuk terus tumbuh.

Soalnya, menurut SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza, dikutip dari Bisnis, hampir seluruh lini bisnis yang dimiliki Telkom masih punya potensi pertumbuhan yang positif.

Salah satunya, yakni bisnis mobile data yang dikelola anak usaha perseroan yakni PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Diketahui, pendapatan Telkomsel didominasi 70 persen dari pendapatan data.

Selain itu, lini bisnis fixed broadband dari Indihome juga punya prospek yang sangat baik. Soalnya, kebutuhan internet di wilayah perumahan makin meningkat, dengan perkiraan addressable household market sekitar 20 juta.

Terlebih, TLKM juga “pede” kalau lini bisnis wholesale miliknya bakal makin kuat. Termasuk bisnis menara, seiring dengan rencana perseroan untuk melepas anak usaha, yakni Mitratel untuk melantai di bursa.

Baca Juga: Wah, Telkom (TLKM) Bakal Bawa Anak Usahanya untuk IPO!

Bahkan, seiring dengan digitalisasi korporasi dan lembaga pemerintah, pihak TLKM optimis kalau lini bisnis enterprise akan berbalik positif pada tahun depan. Adapun, peluang di segmen ini dinilai sangat besar.

Begitu juga dengan prospek sahamnya. Reza pun optimis kalau valuasi saham TLKM saat ini sangat menarik.

Diketahui, saat ini rice to earning ratio (PE ratio) Telkom ada di kisaran 14 kali, yang merupakan posisi terendah dalam 5 tahun terakhir. Adapun rata-rata PE ratio dalam 5 tahun terakhir di kisaran 19,7 kali.

Hingga penutupan bursa hari ini (5/11), saham TLKM bergerak positif dengan naik 7,36 persen dan parkir di level 2.770.