Antisipasi, Ini Cara Menjaga Ketahanan & Pertumbuhan Bisnis Jangka Panjang

Strong - Canva

Like

Pandemi Covid-19 membuat pola hidup banyak orang jadi berubah. Enggak hanya pola dalam menjaga kesehatan, pola konsumsi masyarakan juga jadi berubah lho!

Makanya, keadaan ekonomi banyak negara pun mengalami tekanan. Enggak dipungkiri, pandemi memang menekan kondisi finansial banyak pihak, tak terkecuali para pebisnis.

Nah, bagi beberapa pemilik bisnis, berubahnya pola hidup tersebut rupanya bisa menjadi sebuah ancaman bisnis. Salah satunya, yakni akan tergerus zaman atau peluang yang akan mengubah arah bisnis seumur hidup.

Makanya, kamu pun juga perlu untuk mengubah model bisnis, memanfaatkan teknologi, dan menjadi kreatif untuk membuat bisnis kamu bertahan dan berkelanjutan.

Dikutip dari Bisnis, ini cara yang bisa kamu lakukan untuk menjaga ketahanan dan pertumbuhan bisnis secara jangka panjang.


Baca Juga: Pandemi Bukanlah Halangan, Intip Cara Industri K-Pop Bertahan


Berinvestasi dalam E-Commerce dan Pemasaran Online.
Banyak pemilik bisnis yang terkena dampak pandemi yang selamat dari masa-masa sulit saat ini adalah pengguna awal teknologi. Mereka mungkin sudah memiliki situs e-commerce yang mapan di mana pelanggan dapat berbelanja secara daring.

Selain itu, mereka memasarkan diri mereka sendiri, dan fitur belanja mereka, melalui media sosial, Google Places, serta pemasaran email dan aplikasi pengiriman.

Kembangkan Cara Kreatif untuk Menarik Pelanggan Baru.
Restoran yang tetap menjalankan bisnis selama pandemi menawarkan opsi pemesanan online, take away dan drive thru, serta menu dengan harga yang lebih terjangkau.

Selain itu, banyak toko ritel sudah dilengkapi dengan situs web e-niaga, ditambah akun Shopify dan eBay. Mereka mungkin juga menambahkan perlengkapan seluler untuk penjualan dengan kios kecil, janji belanja pribadi, dan daftar item hadiah yang dikurasi.

Mempersiapkan Risiko Gangguan Rantai Pasokan dan Inventaris.
Salah satu masalah yang paling umum dihadapi bisnis dan konsumen selama pandemi adalah kelangkaan produk.

Makanya, berinvestasi dalam sistem pelacakan inventaris terbaru dapat membantu bisnis memantau ketersediaan produk dan menyiapkan alternatif. Soalnya, enggak ada yang lebih buruk daripada bisnis yang kehilangan pelanggan karena kehabisan produk.

Lindungi Keselamatan Karyawan dan Pelanggan.
Bisnis kecil juga harus menawarkan lingkungan kerja yang aman bagi karyawan dan pelanggan yang kondusif lho! Hal itu dilakukan untuk kelangsungan hidup jangka pendek dan pertumbuhan jangka panjang.

Langkah ini termasuk menawarkan opsi pembayaran nirsentuh, memperluas etalase toko, menyediakan masker, stasiun sanitasi, memantau lalu lintas pejalan kaki, dan pembatas pelindung di kasir.

Kamu juga bisa melatih karyawan tentang sanitasi properti serta mempersiapkan kekurangan tenaga kerja juga harus dilakukan jika ada yang sakit.

Berkomunikasi Tentang Tindakan Pencegahan Baru yang Kamu Terapkan.
Tidak selalu cukup hanya mengikuti pedoman keamanan CDC. Selain itu, kamu perlu memberi tahu karyawan dan pelanggan bagaimana mereka melakukan segala upaya untuk menjaga keamanan mereka.

Hal ini bisa dilakukan melalui papan nama toko, komunikasi email, konten situs web, dan posting media sosial. Bahkan, menjaga komunikasi rutin dengan pelanggan membantu kamu tetap terhubung dan selalu diingat sebagai tempat pilihan untuk berbelanja saat keamanan menjadi pertimbangan.

Secara keseluruhan, usaha kecil harus melihat ke depan bagaimana pivot mereka dapat memperluas kapabilitas mereka, meningkatkan arus kas dan profitabilitas.

Baca Juga: Mau Menerapkan Pivot Bisnis? Pahami Dulu 3 Faktor Berikut