3 Sektor Startup Ini Dinilai Cuan Berkat Sentimen Konflik China-AS

Startup - Canva

Like

Dua negara terdepan saat ini, Amerika Serikat dan China, memang terlibat konflik yang cukup panas. Meski begitu, persaingan kedua negara tersebut rupanya malah membawa sentimen yang baik bagi sejumlah pihak.

Salah satu yang cuan dari konflik tersebut yakni sektor perusahaan rintisan (startup). Kok bisa?

Soalnya, konflik AS vs China yang memanas tersebut justru bisa membuka peluang pengalihan investasi ke startup dalam negeri lho, Be-emers!

Baca Juga: Startup Kuliner Milik Dua Anak Presiden Jokowi dapat Pendanaan US$2 Juta, Gimana Rencana Ke Depannya?

Menurut Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Atsindo) Handito Joewono, dikutip dari Bisnis, hal tersebut didukung oleh potensi penetrasi pengguna internet di Indonesia yang kian besar.


Adapun, berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII), pengguna internet Indonesia mengalami kenaikan pengguna, yakni sebesar 8,9 persen per kuartal II 2020.

Meski begitu, Handito menilai, hal itu juga sangat tergantung dari pemerintah dan ekosistem startup yang sudah ada buat menyambut baik dan memberikan iklim usaha yang kondusif nih.

Selain itu, menurut Handito, ada tiga sektor yang berpeluang untuk dilirik oleh kedua negara tersebut, antara lain:

  • Platform dagang elektronik
  • Teknologi finansial (fintech), dan
  • Pendidikan

Hal itu mengingat, terus meningkatnya kebutuhan masyarakat saat ini di tiga sektor tersebut.

Adapun, di sektor platform dagang elektronik, Tokopedia baru saja mendapatkan dana segar dari Google dan Temasek. Selain itu, ada Bukalapak mendapatkan investasi dari Microsoft pada awal November 2020.

Baca Juga: Google dan Temasek Resmi Jadi Investor, Tokopedia Raih Dana US$350 Juta?