Dapat Pendanaan dari BRI Ventures, Seperti Apa Rencana Haus! Indonesia?

Minuman Haus! Indonesia - Image: Instagram @haus.indonesia

Like

Siapa nih yang suka jajan-jajan minuman kekinian?

Tahun 2020 ini memang jadi tahun yang cukup berat buat pelaku usaha. Namun, rupanya di tengah tekanan ekonomi, sektor makanan dan minuman masih cukup tumbuh secara signifikan lho, Be-emers!

Seperti yang diketahui dari laman Bisnis, industri makanan dan minuman (F&B) mengalami pertumbuhan hingga 0,22 persen atau meningkat 1,87 persen dibanding kuartal sebelumnya.

Bisa dibilang, sektor F&B lebih stabil meski kondisi sedang pandemi. Makanya, enggak heran deh, kalau banyak pelaku usaha di sektor F&B yang memaksimalkan diri untuk mendapatkan cuan.

Baca Juga: Startup Kuliner Milik Dua Anak Presiden Jokowi dapat Pendanaan US$2 Juta, Gimana Rencana Ke Depannya?


Salah satunya yakni perusahaan rintisan (startup) minuman lokal, Haus! Indonesia. Menjual aneka minuman kekinian, usaha Haus! Indonesia ini akhirnya berhasil dilirik sama BRI Ventures lho untuk mendapat pendanaan.

Enggak tanggung-tanggung, startup yang didirikan sama Gufron Syarif itu  mengantongi Rp30 miliar dari BRI Ventures.

Menurut VP of Inventor Relations & Strategy BRI Ventures Markus Liman Rahardja, ada 5 aspek nih yang bikin BRI Venture akhirnya “jatuh hati” dan menyuntikan dananya ke Haus! Indonesia:

  • Sosok di balik kesuksesan bisnis
  • Kualitas produk yang dijual
  • Performa perusahaan, salah satunya dari segi inancial matriks
  • Potensi pasar
  • Prospek ke depan. Mulai dari pertumbuhan bisnis, hingga strategi.

Nah ngomong-ngomong soal prospek, setelah dapat pendanaan, apa saja sih rencana Haus! Indonesia ke depannya?
 

Siap Ekspansi

Menurut informasi dari laman Bisnis, pendanaan dari BRI Ventures untuk Haus! Indonesia, rencananya bakal digunakan untuk memperluas ekspansi usaha nih, Be-emers.

Targetnya, dari tahun 2021 hingga 2022 mendatang, startup yang punya menu teh, cokelat, dan kopi ini bakal fokus ekspandi di Pulau Jawa seperti Surabaya, Yogyakarta, Solo, Semarang, hingga ke Garut, Tasikmalaya, dan Tegal. Selanjutnya, ekspansi tersebut akan dilanjutkan ke Jawa dan Bali, dan ke Sumatera pada 2024 hingga Kalimantan dan Sulawesi.

Sementara itu, untuk estimasi biaya investasi, satu gerai Haus! membutuhkan sekitar Rp420 juta. Nah, dengan proyeksi penjualan rata-rata sekitar Rp5 juta hingga Rp7 juta per hari, sehingga ditargetkan bisa balik modal kurang dari 1 tahun.

Adapun,, pihak Haus! Indonesia enggak membuka peluang kemitraan (franchise) nih dalam menjalankan rencana ekspansinya.

Diketahui, Haus! Indonesia saat ini telah memiliki 109 outlet di sekitar Jabodetabek dan Bandung dalam waktu cepat sejak didirikan pada Juni 2018.

Uniknya nih, Haus! Indonesia ini punya target pasar yang cukup unik, yakni menengah dan menengah ke bawah. Lebih tepatnya sih, pihak Haus! Indonesia menyediakan minuman dengan harga yang terjangkau bagi segmen mayoritas generasi milenial dan gen Z.

Seperti slogannya, yakni “Semua Berhak Minum Enak”, pihaknya pun berkomitmen menyediakan minuman enak yang terjangkau bagi semua orang.

Baca Juga: Identik dengan Startup, Apa sih Modal Ventura Itu?