Masih Aktif Jadi Investor di Usia 61 Tahun, Ini Tips Investasi ala Lo Kheng Hong untuk Milenial

Lo Kheng Hong - Pinterest

Like

Mumpung masih muda, kamu sudah memulai untuk berinvestasi belum nih, Be-emers?

Pasti kamu sering dengar kalau waktu yang tepat untuk memulai investasi adalah sekarang. Soalnya, kalau enggak sekarang, ya kapan lagi?

Di satu sisi, kamu juga perlu memperhatikan sejumlah aspek sebelum memulai investasi. Seperti instrumen investasi, tujuan, budget, hingga riset seputar investasi itu sendiri.

Baca Juga: Begini Cara Investasi ala Lo Kheng Hong saat Bursa Anjlok

Untuk kamu yang sekarang sudah mulai masuk kepala tiga, kamu belum terlambat kok buat memulai investasi, Be-emers. Milenial di usia 30an bahkan dinilai perlu untuk berinvestasi, agar punya tabungan di masa depan yang lebih matang.


Bahkan investor kenamaan, Lo Kheng Hong, baru memulai investasi saham di usia 30 tahun lho! Pak Lo pun kini masih aktif sebagai investor di usianya yang kini memasuki 61 tahun.

Aktif berinvestasi saham, apa sih rahasia Lo Kheng Hong?
 

Pilih Perusahaan yang Jujur dan Berintegritas

Diketahui dari laman Bisnis, langkah pertama yang dilakukan Lo Kheng Hong dalam berinvestasi adalah menyeleksi perusahaan yang mau ia beli sahamnya.

Ia berprinsip untuk enggak akan pernah beli saham perusahaan yang enggak jujur dan berintegritas. Bagi Lo, hal tersebut terkait dengan tata kelola usaha, kejujuran, dan manajemen dari perusahaan (emiten).

“Jangan membeli perusahaan yang dikelola dengan tidak jujur dan berintegritas, jangan pernah sentuh," - Lo Kheng Hong


Terlebih, ia juga menyarankan, sebaiknya investor membeli perusahaan yang bidang usahanya bagus.
 

Beli Saham dengan Laba Besar

Nah, penting juga nih buat kamu untuk melirik saham dengan laba yang besar. Menurut Pak Lo, Perusahaan dengan laba besar bahkan perlu kamu pertimbangkan untuk dibeli lho.

Ia mencontohkan saham Unilever (UNVR), yang mana punya ekuitas modal Rp5,2 triliun, dengan laba Rp7,3 triliun di 2019. Belum lagi, emiten konsumer itu produknya selalu dipakai oleh hampir semua keluarga di Indonesia.
 

Jangan Beli Saham karena Influencer

Terakhir, Warren Buffett-nya Indonesia itu menyarankan agar enggak membeli saham hanya karena terpengaruh oleh influencer.

Lo Kheng Hong bahkan merasa ngeri karena saham yang direkomendasi oleh para influencer tersebut valuasinya sangat mahal. Ia justru khawatir, banyak masyarakat yang membeli saham hanya karena ikut-ikutan.

Menurutnya, jangan pernah membeli “kucing dalam karung”. Sebaiknya, kamu mengenali dulu saham apa yang akan kamu beli supaya enggak gampang boncos.

Adapun, beberapa waktu lalu, sejumlah influencer dan tokoh publik seperti Raffi Ahmad diketahui sempat mempromosikan saham jagoannya. Pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) pun sudah memanggil pihak Raffi dan tokoh publik lain yang terkait untuk memberikan penjelasan lebih lanjut soal risiko “pompom” saham.

Baca Juga: BEI Panggil Raffi Ahmad & Public Figure Lainnya Terkait Pompom Saham