Pendanaan ke Startup Pencatatan Finansial Dinilai Makin Masif, Ini Alasan dan Cara Mendapatkannya

Finance - Canva

Like

Seiring dengan berkembangnya UMKM, perusahaan rintisan (startup) berbasis pencatatan finansial pun juga makin tumbuh nih, Be-emers. Hal itu pun dinilai bisa memicu para investor untuk melakukan pendanaan ke startup pencatatan finansial.

Kok bisa?

Memang sih, banyak startup yang menawarkan sejumlah solusi buat bantu mengembangkan bisnis UMKM secara digital. Mulai dari sektor e-commerce, hingga sektor ride-hailing.

Meski begitu, menurut Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dianta Sebayang, dikutip dari Bisnis, masih banyak sektor lain yang bisa menghadirkan berbagai macam layanan yang ditujukan untuk membantu UMKM agar naik kelas.

Nah, salah satu yang paling krusial adalah sektor pencatatan finansial nih, Be-emers.


Dianta menilai, UMKM di Indonesia masih belum banyak yang punya pencatatan keuangan secara formal. 

Hal itu mengingat, UMKM saat ini membutuhkan sejumlah hal untuk eksis secara digital. Misalnya untuk mencantumkan daftar produknya, mengelola pesanan, menerima pembayaran, melacak pengantaran barang, dan berbicara dengan pelanggan.

Bagi Dianta, dalam upaya digitalisasi UMKM, peran startup pun jadi strategi yang pas buat memungkinkan pedagang bisa membuka toko online. Nah, di sini lah para pemain startup bisa memaksimalkan peluangnya.

Seiring dengan makin banyaknya peluang startup pencatatan finansial, tentu saja hal itu bisa memicu banyak investor untuk menyuntikkan dananya deh, Be-emers.

Baca Juga: Ini Alasan Pengelolaan Arus Kas Penting Bagi UMKM
 

Yang Harus Dilakukan Startup Pencatatan Finansial untuk Dapat Pendanaan

Diketahui dari Bisnis, kalau menurut Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Atsindo) Handito Joewono, ada sejumlah hal nih yang harus dilakukan para pelaku startup pencatatan finansial biar dapat dana dari investor.

1. Analisis Data
Bagi Handito, kebutuhan analisis data jadi faktor utama agar digitalisasi UMKM bisa terlaksana.

Soalnya, hal ini bisa jadi peluang menarik untuk pemain startup pencatatan finansial, lantaran target mereka yang dominan masih kesulitan untuk akrab dengan teknologi.

2. Cukup Modal
Kedua, para pelaku startup pencatatan finansial juga harus punya modal yang cukup. Dengan kata lain, enggak cuma memberikan ide dan UMKM yang mendanai.

Menurut Handito, startup pencatatan finansial harus punya ketahanan modal. Soalnya, selain bisa membantu UMKM dalam hal manajemen, mereka juga bisa membuat para pelaku UMKM bertahan dalam bisnisnya.

Adapun, baginya, fokus UMKM enggak hanya tentang pemasaran, melainkan ke pengelolaan bisnis UMKM itu sendiri.

Baca Juga: Startup Digitalisasi UMKM ini Dapat Pendanaan Seri A, Untuk Apa Saja Dananya?