Belajar Saham untuk Pemula dari NOL

Pasar modal sangatlah volatile (kompas.com)

Like

Saham tidaklah mudah, butuh pengalaman minimal 3 tahun untuk bisa beradaptasi di bursa saham yakni melewati periode bullish, bearish dan sideways.

Ketika awal masuk bursa saham tidak usah kepikiran mau cepet kaya, anda bisa tidak rugi modal saja itu sudah bagus!!

Dua tahun pertama di dunia saham adalah untuk pencarian jati diri, menemukan style dan sistem yang pas bagi diri anda, apakah anda mau jadi trader, investor, scalper, teknikalis, fundamentalis. Semua itu akan terungkap di dua tahun pertama di saham.

Di tahun ketiga dan seterusnya barulah mayoritas orang menemukan sistem yang pas bagi dirinya yang bakal diasah terus sampai seumur hidup.

Biasanya orang yang gagal di tahun pertama itu karena mau cepat kaya di saham. Pengen untung besar tanpa memikirkan resikonya, melihat saham  bisa naik 20% sehari langsung dihantam pakai modal besar, dan akhirnya berakhir tragis.


SARAN UNTUK PEMULA

Jika anda tidak siap rugi, tidak siap floating loss, lebih baik tidak usah beli saham. Bagaimanapun saham itu berisiko, tidak ada saham yang benar-benar aman, semuanya memiliki risiko.


Kalau anda sudah siap beli saham ya harus siap rugi ya, karena hal apapun bisa terjadi di saham, misal tiba-tiba terjadi perang dagang dan bursa saham hancur, saham anda bisa langsung rugi atau floating loss
Bursa saham adalah dunia pertarungan yang kejam hanya orang yang mentalnya kuat yangbisa selamat disini.

Sebenarnya menurut saya anda yang mulai di saham dari tahun 2019 sampai 2020 ini sangatlah beruntung, kenapa?
“Takutlah saat orang lain tamak, dan
Tamaklah saat orang lain takut”

Pada akhir bulan 2019 sampai awal April 2020, pasar modal terjadi peristiwa penurunan pasar yang sangat singnifikan, IHSG menukik tajam hingga menebus poin di bawah 4,000. Saat pasar turun itulah saat-saatnya kita memborong perusahaan yang berfundamental baik dengan harga yang murah.

Untuk pemula saham pas awal masuk ke bursa saham, belinya saham yang termasuk indeks IDX 30, LQ45, dan KOMPAS100 aja.

Mengapa saya sarankan untuk berinvestasi di situ? Ya karena berinvestasi disitu lebih aman dan juga rata-rata emiten yang masuk dalam indeks tadi mempunyai fundamental baik. Kalau anda sudah bisa untung konsisten dari indeks IDX 30, LQ45, dan KOMPAS100 serta sudah menemukan teknik dan sistem anda sendiri, barulah anda bisa coba naik level mungkin menjadi valus investor atau trader harian.


RISIKO SAHAM                            

Sebelum membeli saham anda harus tahu risikonya. Ingat saham adalah instumen investasi yang paling berisiko, karena kalau salah pilih saham dan harus jual saham saat rugi, maka harga sahamnya bisa saja turun terus.

Harga saham bakal berhenti turun ketika harganya mencapai 50, biasanya saham yang harganya 50 adalah saham-saham yang laporan keuangannya rugi atau fundamentalnya idak bagus.

Saham juga bisa delisting alias dikeluarkan dari bursa efek, entah karena perusahaanya rugi terus, melakukan pelanggaran, atau bisa juga karena harganya lama di 50 tidak naik-naik.

Ketika harga saham sudah di 50 maka tidak adalagi yang mau membeli sahamnya di pasar reguler alias BID-nya kosong. Kalau anda mau jual sahamnya maka harus berharap tuh saham ke 51, sehingga angak 50 ada yang bid lagi.