Cari Investasi Berisiko Rendah? Ini Deretan Instrumen untuk Profil Risiko Konservatif

investasi - unsplash

Like

Investasi merupakan suatu hal yang penting dan diperlukan setiap orang untuk persiapan masa depan. Namun, enggak semua orang cocok untuk beberapa jenis investasi.

Soalnya, ada tipe investor yang tidak mau risiko tinggi dan cenderung cari aman saja.

Enggak perlu khawatir, ada beberapa instrumen investasi yang walaupun imbal hasilnya tidak terlalu besar, tetapi bergerak stabil. Ini dia deretan investasi yang risikonya rendah: 
 

1. Deposito 

Produk investasi ini cocok banget nih untuk ibu rumah tangga juga bagi orang yang kesulitan menabung. Deposito memiliki jangka waktu simpanan dan simpanan tidak bisa diambil sebelum jangka waktu tersebut. Jangka waktu nya bisa 1, 3, 6, 12 atau 24 bulan.

Dengan begitu, kamu tidak bisa boros karena ada aturan jangka waktu tersebut dan tidak bisa mengambil seenaknya. Untuk menabung deposito, biasanya diperlukan minimal setoran berkisar 5 juta rupiah. Namun, hal tersebut kembali lagi ke kebijakan bank masing masing.

Deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetorannya maupun penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu saja. Deposito merupakan salah satu instrumen investasi yang bisa dikatakan relatif aman sebab memiliki tingkat kerugian yang rendah.


Jenis investasi ini juga dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sehingga kamu enggak perlu takut akan keamanannya. 
 

2. SBN ritel

Instrumen investasi ini sudah dijamin aman oleh negara. SBN atau Surat Berharga Negara adalah produk investasi yang diterbitkan dan dijamin oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada Individu Warga Negara Indonesia. Investasi ini memiliki jangka waktu biasanya 2 sampai 3 tahun dan periode pembelian.

Tingkat imbal hasil SBN ritel bermacam macam dari mengambang dengan tingkat minimum hingga imbal hasil tetap (fixed) dan minimal pembelian 1 juta rupiah. Tingkat keuntungan di atas bunga deposito bank sekitar 6 persen pertahun.

Keuntungan lain dari investasi ini adalah: 
- Imbal hasil dan pokok investasi aman karna sudah dijamin oleh undang undang
- Imbal hasil akan dikirimkan langsung ke rekening investor rutin
- Bisa dicairkan lebih awal, meski ada jangka waktu, investor bisa melakukan pencairan maksimal 50 persen dari total pembelian (khusus SBR dan ST)
- Kontribusi bantu negara dan ikut serta dalam upaya mengurangi ketergantungan kepada investor asing.

Baca Juga: Milenial Dominasi SBN, Apa Keunggulannya Dibanding Investasi Lain?
 

3. Reksa dana Pasar Uang (Money Market Fund)

Jenis investasi reksadana pasar uang memang banyak diminati oleh para investor pemula. Keuntungan yang didapat bisa sekitar 6 sampai 7 persen tiap tahunnya.

Selain itu, memulai investasi reksa dana tidak perlu nominal yang besar karena hanya dengan Rp100.000,- kamu sudah bisa mulai berinvestasi. 

Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang menginvestasikan seluruh uang investor dalam pasar uang dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Bentuk investasinya dapat berupa deposito berjangka (time deposit), sertifikat deposito (certificate of deposit), sertifikat bank indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan instrumen investasi pasar uang lainnnya. 

Tujuan nya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Reksa dana risikonya relatif paling rendah dibandingkan reksadana jenis lainnya. 
 

4. Logam Mulia

Kalau instrumen investasi yang satu ini sih favoritnya ibu ibu rumah tangga dari masa ke masa nih. Selain mudah didapatkan, emas berbentuk perhiasan juga bisa dipakai untuk pergi arisan.

Siapa sangka, ternyata bukan hanya ibu-ibu, sekarang emas juga jadi investasi yang diminati remaja yang pendapatannya belum besar. Bentuknya juga tidak selalu perhiasan namun saat ini sudah beragam seperti berupa kartu, emas digital (e-gold) dan lain lain.

Emas menjadi salah satu pilihan investasi yang dianggap paling aman dibandingkan instrumen investasi lainnya. Investasi emas memiliki risiko rendah dan dapat menahan kenaikan harga atau inflasi.

Selain itu, emas memiliki nilai yang cenderung stabil dalam jangka waktu panjang. Bahkan, harga emas yang tidak turun dan justru selalu naik tiap tahunnya.

Berinvestasi emas juga dapat disesuaikan dengan pendapatan. Kelebihan lainnya emas memiliki likuiditas tinggi sehingga dapat dijual dengan cepat.

Baca Juga: Selain Emas Fisik, Tabungan Emas Digital Bisa Jadi Pilihan Investasi Milenial

Jadi, pilih investasi yang mana nih?