Diversifikasi Aset VS Konsentrasi Aset, Mending Mana Ya?

Investasi ( Sumber : Freepik )

Like

Selain memperhatikan pilihan produk investasi yang sesuai dengan profil risiko pribadi, menaruh perhatian pada strategi dalam membeli aset juga sama pentingnya.

Dalam investasi, terdapat dua strategi yang sering membuat bingung. Apakah harus mengalokasikan dana ke berbagai aset (diversifikasi) atau cukup berfokus menaruh dana pada satu aset saja?

Meski sejatinya tidak ada aturan tetap mengenai bagaimana cara terbaik dalam berinvestasi. Dimana sebaik-baiknya investasi adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investor.

Akan tetapi, dengan mengetahui strategi apa yang akan digunakan dalam berinvestasi, maka investasi yang dilakukan akan lebih sesuai dengan diri anda.

Kira-kira mana yang lebih sesuai untuk anda? Berikut perbandingan antara strategi diversifikasi aset dan konsentrasi aset.
 

Diversifikasi Aset

Seperti pepatah “don’t put all your egg in one basket” yang sering dijadikan filosofi dalam berinvestasi, istilah itu sangat tepat dengan diversifikasi.


Diversifikasi merupakan salah satu strategi dalam membentuk portofolio investasi. Pada strategi ini, investor tidak hanya berfokus serta menaruh dana nya pada satu aset saja.

Investor akan membelanjakan dananya pada beberapa aset yang berbeda. Oleh karena itu diversifikasi sering dikenal juga dengan alokasi aset.

Diversifikasi aset bisa meliputi membeli berbagai instrumen aset yang berbeda misalnya seperti membeli saham dan obligasi, atau bahkan diversifikasi lebih spesifik lagi misal membeli saham beberapa saham perusahaan yang berbeda.
 

Kelebihan Diversifikasi

Kelebihan dari diversifikasi aset adalah dapat meminimalisir risiko yang dihadapi oleh investor, terutama risiko penurunan nilai portofolio investor.

Hal ini karena, dengan menempatkan dana di berbagai aset yang berbeda, bila satu aset bermasalah atau mengalami kerugian maka nilai portofolio bisa tetap terjaga dengan bantuan dari aset-aset lain yang dibeli.
 

Kekurangan Diversifikasi

Sedangkan, kekurangan dari diversifikasi adalah karena dana yang diinvestasikan tersebar ke berbagai aset, maka jumlah pada setiap aset tidaklah besar. 

Sehingga return atau imbal hasil yang didapat juga tidak tinggi atau berkali-kali lipat, tidak sebanyak bila melakukan konsentrasi investasi pada satu aset tertentu.

Selain itu, diversifikasi membutuhkan effort yang lebih rumit. Hal ini karena setiap aset atau instrumen investasi memiliki cara pengelolaan yang berbeda serta adanya biaya tambahan yang berbeda-beda pada setiap aset.

Baca Juga: Cuan Saham ala Warren Buffett, Begini Caranya
 

Konsentrasi Aset

Seperti namanya, bila anda ingin memfokuskan dana pada satu aset investasi saja maka strategi ini yang anda terapkan.

Kelebihan Konsentrasi

Kelebihan Konsentrasi pada satu aset
Konsentrasi investasi pada satu aset saja juga memiliki kelebihan. Dimana anda bisa mendapat return atau hasil yang besar.

Hal ini karena bila anda menaruh seluruh dana pada suatu instrumen investasi misal saham pada perusahaan A, maka imbal hasil yang didapat juga akan sejalan dengan yang anda tanamkan.

Kekurangan Konsentrasi

Akan tetapi, bilang ingin mendapat return besar tentu risiko yang akan dihadapi juga besar. Sehingga bila ada menerapkan strategi ini, profil risiko anda pun akan meningkat.

Dengan konsentrasi pada satu kelas aset saja, maka anda sulit terhindar dari penurunan curam pada portofolio investasi anda. Hal ini karena anda tidak mempunya aset lain yang bisa mem- backup nilai portofolio anda.

Oleh karena itu, bila ingin berinvestasi pada instrumen investasi yang memiliki profil risiko tinggi, sebaiknya anda menerapkan diversifikasi aset.

Sedangkan, konsentrasi aset lebih cocok dan menguntungkan bila diterapkan pada instrumen investasi yang berisiko rendah, seperti emas.

Nah,setelah mengetahui kekurangan dan kelebihan diversifikasi aset maupun konsentrasi aset, manakah yang anda pilih?