Kinerja JPFA dan Emiten Unggas Lainnya Illustration Web Bisnis Muda - Canva
Likes
Sering dengan pola konsumsi masyarakat yang mulai pulih, emiten unggas kayak JPFA rupanya dikabarkan telah mencetak kinerja yang cukup cemerlang di kuartal I/2021. Lalu, gimana dengan emiten unggas lainnya ya?
Diketahui dari laporan keuangannya yang belum diaudit per 31 Maret 2021, PT Japfa Comfeed Tbk. (JPFA) berhasil mencetak kenaikan pendapat hingga 11,5 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya, menjadi Rp10,76 triliun.
Bahkan, laba JPFA mencapai Rp856,66 miliar, naik hingga 149,12 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya! Sedangkan laba periode berjalan setelah efek penyesuaian laba entitas yang bergabung yakni sebesar Rp915,79 miliar.
Rupanya, JPFA berhasil jaga beban penjualan dan pemasaran hingga Rp421,85 miliar. Emiten unggas yang memproduksi olahan ayam tersebut juga mampu menekan beban pokok penjualan, yakni sebesar Rp7,97 triliun.
Namun, hal itu juga diiringi dengan total liabilitas JPFA yang meningkat jad Rp20,38 triliun. Padahal, tahun sebelumnya, liabilitas JPFA hanya sebesar Rp14,53 triliun.
Meski begitu, total aset JPFA melesat menjadi Rp32,73 triliun, dari Rp25,95 triliun di tahun sebelumnya.
JPFA juga masih konsisten untuk membagikan dividen nih, Be-emers. Untuk kinerja tahun buku 2020, JPFA bagi-bagi dividen Rp40 per saham.
Jumlah tersebut, dilansir Bisnis, setara dengan 51 persen dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2020, yaitu sebesar Rp917 miliar.
Padahal ya, laba tersebut lebih rendah dari tahun 2019 lho. Untuk kinerja 2020, laba JPFA tercatat terjun hingga 48,1 persen.
Sementara itu berdasarkan data RTI Business, selama sepekan terakhir, saham JPFA memang terkoreksi hingga 11,26 persen. Meski begitu, selama tiga bulan belakangan, saham JPFA masih mengalami peningkatan 36,33 persen.
Kinerja JPFA dan Emiten Unggas Lainnya Illustration Web Bisnis Muda - Canva
Emiten Unggas Lainnya
Di sisi lain, jelang momen lebaran 2021 kemarin, sejumlah emiten unggas seperti ketiban berkah. Pasalnya, seiring dengan demand produk daging ayam, emiten unggas pun berpacu meningkatkan produksi.Dilansir Bisnis, PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk. (SIPD) diketahui telah mengklaim kalau pihaknya meningkatkan kapasitas produksi hingga 30 persen. Alhasil, mereka optimis banget kalau semua produk yang sudah diproduksi dalam sebulan belakangan bisa terserap secara optimal.
Dari laporan keuangannya hingga 31 Desember 2020, laba SIPD tercatat mencapai Rp28,27 miliar. Sementara itu, penjualannya mencapai Rp1,34 triliun!
Baca Juga: KINERJA EMITEN: Laba Bersih CPIN Turun 4% Jadi Rp1,65 Triliun Selama Semester I/2020
Sementara itu, PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) pun juga diketahui mengalami peningkatan kinerja di sepanjang kuartal pertama 2021 nih, Be-emers. Laba MAIN tercatat mencapai Rp88,91 miliar.
Padahal, pada kinerjanya sepanjang 2020, MAIN justru terpuruk. Penjualan bersih MAIN hingga 31 Desember 2020 tercatat turun 6,09 persen, yakni hanya sebesar Rp7 triliun dibanding tahun sebelumnya yakni Rp7,454 triliun. Alhasil, MAIN rugi hingga Rp38,95 miliar sepanjang 2020.
Adapun, di perdagangan Kamis (20/5), nyaris semua emiten unggas kompak mengalami kenaikan harga saham. Anehnya, saham JPFA justru harus terjun tipis.
Emiten | PER | Harga Saham 20 Mei 2021 |
JPFA | 6.73x | Rp1.970 [-0,25%] |
SIPD | 66.33x | Rp1.400 [+16,67%] |
CPIN | 35.04x | Rp6.500 [+3,17%] |
MAIN | 5.45x | Rp865 [+1,14%] |
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.