Merencanakan Investasi Logam Mulia, Agar Cuan di Masa Depan

Dokumentasi Pribadi

Like

Senang rasanya menjadi salah seorang pemenang live fun kuis Bisnis Muda beberapa waktu yang lalu. Barangkali, setelah membaca pernyataan tersebut bakalan ada yang berkomentar, “menang live fun kuis aja koq senangnya sampai segitu?”

Tunggu dulu kawan! Walau hanya menang live fun kuis, jangan sepele dulu. Ternyata hadiahnya logam mulia atau emas lho. Gak kaleng-kaleng.

Intinya, beruntung sekali saya mengikuti beberapa kegiatan Bisnis Muda yang bertepatan saat merayakan hari jadinya yang pertama.

Ngomong-ngomong, sudah tahukah hari jadinya Bisnis Muda? Kalau belum tahu, ini dia, tepatnya tanggal 19 Mei 2020.

Walau masih tergolong muda, tapi kehadiran Bisnis Muda ternyata membawa banyak manfaat bagi masyarakat luas. Saya pribadi sangat suka membaca portal Bisnis Muda. Secara khusus ulasan-usalannya terkait dengan investasi. Sangat menginspirasi diri dan memotivasi.


Sebagai informasi tambahan tentang Bisnis Muda, saya paling senang membaca tulisan-tulisan yang berada pada bagian “Cari Cuan” yang berisi seputar saham, reksadana, emas, serta investasi lainnya. Tentu ada banyak “insight” baru yang bisa kita dapatkan di sana.

Bagi saya, salah satu “insight” yang berkesan ketika membaca portal Bisnis Muda, ada tulisan begini "Emas adalah salah satu jenis investasi yang bisa dipilih karena enggak terlalu terpengaruh perlambatan ekonomi. Apalagi, sekarang harga emas sudah mencapai level Rp1 juta per gram!”

Secara perlahan, saya pun pada akhirnya tertarik dan mulai serius memikirkan serta merencanakan investasi. Atau lebih spesifiknya, tertarik untuk investasi logam mulia. Belajar dari berbagai pengalaman orang, ternyata investasi logam mulia itu sangat menguntungkan pada masa mendatang.

Bagi yang sering melakukan jual atau beli logam mulia, tentu bisa melihat dengan jelas keuntungan dari investasi logam mulia tersebut. Bisa dibilang dari tahun ke tahun logam mulia itu terus merangkang naik.

Sementara kalau bicara tentang risikonya, investasi logam mulia paling sebatas karena hilang atau dicuri orang lain. Bukan karena harganya yang merosot drastis seperti saham. Kalau untuk alasan itu, sebenarnya kita butuh kehati-hatian saja dan menyimpannya di tempat yang paling aman, agar tidak hilang atau dicuri orang.

Bicara tentang kepemilikian logam mulia, saya jadi ingat dengan sebuah pengalaman, yang bagi saya, pengalaman itu adalah sebuah penyesalan.

Beberapa tahun silam (tepatnya 2019), saya mengikuti sebuah kegiatan lomba menulis (blog competition). Menurutku, hadiahnya tidak tangung-tanggung, 25 gram logam mulia.

Singkat cerita, ketika penyelenggara mengumumkan hasil lomba tersebut, ternyata saya adalah pemenang pertama yang berhak atas 25 gram logam mulia tersebut.

Bahagianya gak usah ditanya lagi. Bagiku ini salah satu capaian terbesar dan bergengsi.

Tentu penyesalan bukan karena menang lomba. Siapa sih yang menyesal karena menang lomba? Yang ada, menyesalkan karena tidak maksimal mengikuti lombanya padahal sesungguhnya kita memiliki kesempatan untuk meraihnya berdasarkan kompetensi yang ada.

Tetapi yang menjadi penyesalanku, saat itu saya tidak memikirkan terlalu matang investasi logam mulia. Tidak lama setelah saya menerima hadiah tersebut, saya langsung menjual logam mulia tersebut ke toko emas. Bagi orang yang menggeluti investasi logam mulia, tentu tindakan yang saya lakukan itu adalah tindakan yang terburu-buru.

Tahu kenapa?

Sebelumnya perlu saya gambarkan, bahwa harga logam mulia saat itu, memang lumayan fantastis. Harga jual mencapai sekitar 770.000.- per gram. Tapi kalau saya bandingkan dengan harga logam mulia saat ini, harga itu sudah sangat jauh berbeda.

Setelah melihat internet, hari ini (1/7/2021) ternyata harga jual logam mulia berada pada angka 927.000.- per gram.

Tentu bisa membayangkan, seandainya saya menjual logam mulia saat ini, di saat harga jual atau buy back logam mulia yang sedang tinggi-tingginya, pasti jauh lebih menguntungkan bukan? Kata orang-orang “zaman now” itu pasti lebih cuan.
Tentu, saat ini saya tidak perlu larut lagi dalam penyesalan tersebut. Memang berinvestasi itu, kadang ada kondisi cuan dan ada saatnya merasa boncos.

Apa yang sudah terjadi, terjadilah. Begitu kata seorang penyanyi lawas.

Tentu dari semua itu ada hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik. Kata orang bijak, bahwa “pengalaman adalah guru yang baik”. Semoga pengalaman itu menjadi guru saya ke depan ketika sedang serius menggeluti investasi logam mulia.

Melalui peristiwa itu, saya harus bisa mempertimbangkan kapan sebaiknya membeli logam mulia dan kapan harus menjualnya.

Kemudian, ke depannya harus memikirkan cara untuk membeli emas agar terus bisa bertambah. Setelah melakukan kalkulasi, untuk jangka panjang ternyata berinvestasi logam mulia itu jauh lebih menunguntungkan daripada hanya menyimpan uang tersebut.

Untuk itu, sebagai langkah konkrit, ke depannya saya akan mencoba berkomitmen untuk menyisihkan penghasilan, kemudian secara rutin membelikannya logam mulia, serta menjadikannya sebagai investasi masa depan.

Ingat! Investasi hari ini, cuan masa depan!

#youngcompetitionbisnismudaid #bisnismuda #bisnismudayangcuan