Artificial Intelligence Bisa Bikin Konten Jadi Lebih Efektif

Artificial Intelligence Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Faktanya, kini lebih banyak karya kreatif yang bukan berasal dari tangan manusia langsung lho, be-emers!

Salah satu contohnya dialami oleh perusahaan Dixons Carphone, yang menggunakan perangkat lunak Artificial Intelligence untuk membentuk iklan bagi perusahaannya dan mendorong peningkatan pembeli.

Biasanya, copywriter manusia menghasilkan lusinan kalimat atau wordings yang memiliki potensi, namun seringkali menggunakan bahasa yang terlalu umum. Nah, hal tersebut kini dapat diputus oleh teknologi.

Software AI yang dimaksud adalah Phrasee. Perusahaan tersebut dipimpin oleh Parry Malm di tahun 2015.

Jika copywriting standard terbentuk melalui proses editing, argumentasi, dan persetujuan, sama halnya dengan Phrasee yang juga melakukan proses tersebut, yang dinamakan deep learning. Dalam software tersebut, jaringan parameter yang luas dan batasan yang telah ditetapkan dapat memandu program untuk bekerja dengan benar.


Software Phrasee memungkinkan untuk menciptakan berbagai macam copy atau slogan yang bisa digunakan untuk iklan, dan memberikan peringkat sesuai dengan data yang diperoleh dari banyak sumber.

Selain Dixon Carphone, Phrasee juga digunakan oleh Rapp, sebuah digital creative agency. Software tersebut menyerap lebih dari satu juta email yang telah dikirim selama bertahun-tahun, yang kemudian disusun kembali menjadi pesan baru sambil menambahkan panduan dari penulis, teknolog, dan pakar media sosial Rapp sendiri.

Phrasee membangun model yang menghasilkan kata-kata bahkan kalimat yang sesuai untuk setiap produk dan audiens target konsumennya, yang menerapkan nilai-nilai berdasarkan faktor-faktor seperti tampilan, nuansa, atau cita rasa suatu produk.

Baca Juga: Ini Alasan Bisnis Kamu Butuh Artificial Intelligence (AI)

Di era informasi yang luas ini, konsumen menjadi lebih sulit dijangkau karena pola penjualan online yang masif dianggap mengurangi selera untuk berbelanja.

Oleh karena itu, Phrasee dipersenjatai dengan kemampuan linguistik yang hebat dan dipisahkan dari sudut pandang individu, yang dianggap lebih sesuai dengan mata audience yang letih untuk membaca kalimat yang tidak menarik.

Bagi Dixon Carphone yang masih mempekerjakan copywriter manusia, adanya Phrasee menyempurnakan perspektif manusia dan bisa mengadaptasi ide yang dihasilkan.

Namun, para copywriters nggak perlu khawatir akan tergantikan kok! Kehadiran software AI senantiasa akan membantu otak manusia bekerja lebih cepat. Bahkan, perusahaan yakin untuk menggabungkan orang-orang kreatif dengan AI.

“Bukan tentang AI vs Manusia, melainkan kolaborasi untuk menghasilkan pemikiran kreatif”

Menurut Rory Sutherland, peran AI sebagai copywriter bisa diibaratkan seperti peta dalam mobil. Bisa digunakan sebagai penunjuk arah, namun bagaimanapun tetap tidak bisa mengemudikan mobil.

Wah, menarik ya Be-emers! Kira-kira, manusia benar-benar akan terbantu nggak ya dengan kecanggihan teknologi?

Baca Juga: Mendominasi Berbagai Sektor Bisnis, Perlukah Bisnis Kamu Pakai Artificial Intelligence (AI)?