Pilah-Pilih Saham BUMN

Bursa saham (Ilustrasi)

Like

Hai, Be-eMers. Jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, indeks saham yang menaungi emiten dari keluarga badan usaha milik negara (BUMN) masih belum bangkit ke teritori positif lho.

Kendati demikian, emiten pelat merah dengan neraca kuat dan sentimen positif dinilai menarik untuk dilirik investor.

Berdasarkan data Bursa  Efek  Indonesia,  performa  indeks  IDX  BUMN20  dan  IDX  MES  BUMN17  kompak  melemah  sepanjang  tahun  berjalan  2021.  IDX BUMN20 terkokreksi 16,56 persen, sedangkan  IDX  MES  BUMN17  merosot  18,59 persen.

Dikutip dari Bisnis Indonesia, Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan bahwa pemilihan saham  tak  bisa  lepas  dari  faktor  sentimen,  prospek  kinerja,  serta  neraca keuangan dan potensi di-viden  emiten  BUMN.

Selain itu, untuk sektor emitenBUMN, Alfred menilai bahwa yang masih  menarik  dari sisi kuatnya pertumbuhan yakni sektor  komoditas  dan  telekomunikasi.


Disebutkan bahwa kinerja  saham  BUMN  sektor  komoditas,  seperti  PTBA  dan  ANTM,  ikut  terkerek  kenaikan  harga  nikel  dan  batu  bara. Di  sisi  lain,  emiten  sektor  telekomunikasi  juga berpotensi  mendulang  performa  keuangan  yang  lebih  baik di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Alfred, selain  dari  sisi  pertumbuhan  yang  kuat,  ia juga  melihat  adanya sejumlah sektor yang berada dalam fase pemulihan seperti sektor perbankan lho, Be-emers.

Di  luar  sektor  tersebut,  lanjutnya,  emiten  pelat  merah  sektor  konstruksi terpapar sentimen positif  dari  dukungan  permodalan  dari  pemerintah  dan  proyek  infrastruktur yang membuka celah BUMN  Karya  ke  jalur  pemulihan.

Sementara  itu,  PT  Garuda  Indonesia  (Persero)  Tbk.  yang  memiliki  neraca  keuangan  berat  dinilai bakal sulit terangkat harga sahamnya.

Menurutnya, masih banyak pula BUMN yang punya neraca kuat, tapi sedang mengalami proses transformasi yang berimplikasi pada perbaikan fundamental yang  signifkan. Salah satunya, yakni KRAS alias PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Alfred pun merekomendasikan sejumlah  saham  BUMN  untuk  dapat dicermati investor, antara lain seperti ANTM, PTBA, TLKM,  BMRI,  BBNI,  KRAS,  dan  PGAS .

Senada dengan Alfred,  dilansir Bisnis Indonesia, Equity  Analyst  Phillip  Sekuritas  Dustin  Dana  Pramitha  juga  merekomendasikan  saham  sektor  pertambangan.  Namun,  investor  perlu  mencermati  perubahan ekonomi global yang dapat berimbas terhadap prospek harga komoditas.

Dustin menilai, dengan adanya permintaan China yang masih positif ditambah adanya regulasi pemerintah, hal itu bisa memberikan  tambahan  kuota ekspor bagi emiten batu bara. Selain  itu,  Dustin  menyebut bahwa perusahaan  komoditas  timah  dan nikel juga diuntungkan oleh harga  acuannya  yang  menguat  terdorong  ekspektasi  pemulihan  permintaan  global.

Adapun, sejumlah  saham  BUMN  yang direkomendasikan oleh Philip Sekuritas  untuk  dapat  dicermati investor hingga  akhir  tahun  antara lain yaitu  PTBA,  TINS, dan ANTM. Dustin juga menyebutkan kalau emiten yang cukup  positif  dari  segi  teknikal  dan bisa dijadikan  pilihan trading para investor nih, Be-emers.

Di sisi lain, Kepala  Riset  Mirae  Asset  Sekuritas  Hariyanto  Wijaya turut merekomendasikan saham  perbankan  pelat  merah  seperti  BBNI, dengan  proyeksi  pertumbuhan  pendapatan  yang bakal meningkat pada semester II/2021.

Hariyanto menyebutkan dalam riset terbarunya, pertumbuhan pendapatan BBNI terus membaik dari  bulan  ke  bulan. Hal itu terlihat dari pertumbuhan negatif BBNI, yakni sebesar  28,2%  secara Year-on-Year (YoY)  pada  Januari—April 2021, kini menjadi 6,8 persen (YoY) pada  Januari—Mei  2021.

Hariyanto  menambahkan,  ke  depannya investor juga cenderung akan mencermati proses pembukaan kembali perekonomian setelah melewati PPKM Darurat atau level  4.

Kamu mau pilih saham BUMN yang mana nih, Be-emers?

Sumber: Bisnis Indonesia Edisi Senin, 16/08/2021

Baca Juga: Modal Rp106 Triliun dari Negara, Ini BUMN yang Dapat Suntikan Dana PMN