Mengenal Ethereum 2.0, Apa Kelebihannya?

ETH 2.0 Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Selain Bitcoin, Ethereum jadi salah satu aset kripto yang cukup populer nih. Bahkan, kini Ethereum berkembang menjadi Ethereum 2.0, apa itu?

Seperti yang kita ketahui, penambang jadi jantung dari sistem kripto. Berawal dari Bitcoin dan kemudian diadopsi oleh Ethereum, sayangnya, kegiatan penambangan kripto mendapat kecaman seiring dengan dampaknya terhadap lingkungan.

Namun, kini sejumlah aset kripto mencoba untuk menjadi lebih ramah lingkungan nih, Be-emers. Nah, seiring dengan langkah yang lebih ramah lingkungan dan lebih cepat, dilansir Bloomberg, Ethereum ternyata membuat perubahan besar!

Baca Juga: Sama-Sama Aset Kripto yang Lagi Hits, Apa Sih Bedanya Bitcoin sama Ethereum?
 

Keunggulan Ethereum 2.0

Ethereum 2.0 disebut-sebut sebagai gebrakan yang berdampak cukup besar dalam aset kripto nih. Dikutip dari Ethereum.org, aset kripto yang juga dikenal sebagai ETH 2.0 atau Serenity ini merupakan suatu pembaruan besar terhadap inti dari Ethereum.

Pembaruan dalam ETH 2.0 tersebut menggabungkan sejumlah perbaikan terhadap protokol inti dari Ethereum. Nah, pembaruan tersebut juga bertujuan buat meningkatkan kecepatan, efisiensi, hingga skalabilitas dari jaringan ETH nih.


Alhasil, nantinya jaringan Ethereum atau ETH 2.0 tersebut bisa memproses lebih banyak transaksi. Enggak hanya itu, pembaruan dalam ETH 2.0 juga bisa mengurangi kemacetan dalam transaksi yang kerap terjadi.

Dilansir dari laman Zipmex, Ethereum 2.0 ini pun lahir untuk menjawab masalah ketergantungan aplikasi terhadap blockchain. Jadi, saat server ETH down, performa smart contract juga bakal ikut turun.

Sehingga, pengembang juga bakal sulit untuk meningkatkan fungsi Blockchain itu sendiri nih, Be-emers. Soalnya, kalau Ethereum lagi hard fork, token yang dibuat sama pengembang juga bisa terpengaruh lho.

Baca Juga: Bingung Mau Pilih Investasi di Bitcoin atau Ethereum? Ini yang Perlu Kamu Perhatikan
 

Bedanya dengan Ethereum

Dibanding Ethereum, ETH 2.0 punya sejumlah perubahan mendasar dalam struktur dan desainnya nih. Yang paling mencolok, dilansir dari informasi di laman Zipmex, terdapat peralihan dari konsensus Proof-of-Work (PoW) menjadi Proof-of-Stake (PoS) dan Sharding pada Ethereum 2.0, Be-emers.

Sekedar info, PoW adalah sebuah algoritma konsensus asli dalam jaringan blockchain ETH. Fungsinya yakni untuk memverifikasi syarat atau pekerjaan yang telah selesai dari blockchain.

Nah, sedangkan PoS yang terdapat pada ETH 2.0 menggunakan konsep staking (penguncian aset). Dengan begitu, seseorang bisa mengamankan jaringan dengan hanya bertaruh.

Pada Ethereum 2.0, PoS diterapkan dengan menggunakan epoch, yakni kumpulan 32 blok yang dimiliki oleh seseorang dalam jaringan. Adapun, jumlah epoch yang berkembang bisa jadi cerminan dari berapa lama waktu yang dihabiskan dalam jaringan.

Di satu sisi, sistem baru membuat PoS jadi lebih hemat energi lho! Soalnya, PoS enggak perlu lagi menggunakan komputasi yang berat.

Selain itu, kalau dari segi keamanan sih, Zipmex menyebutkan kalau PoS bisa meningkatkan keamanan blockchain Ethereum 2.0 lho!

Adapun, dilansir Coindesk, Staking Contract Ethereum 2.0 kini telah menjadi pemegang terbesar dari cryptocurrency ether nih, Be-emers. Tepatnya pada Jumat (20/8), laman Etherscan menyebutkan akun teratas berdasarkan saldo adalah Ethereum 2.0 dengan 6,9 juta ETH, yakni senilai U$21,3 miliar!

Gimana menurut kamu, Be-emers?