Startup yang Dibiayai Softbank Ini Jadi Unicorn Tercepat di Afrika

Opay Illustration Bisnis Muda - Image: Instagram OPay

Like

Pertumbuhan startup di Afrika juga enggak kalah cepat lho dibanding benua lain. Buktinya startup yang dibiayai Softbank, yakni OPay, sudah menjadi unicorn tercepat di Afrika lho!

Berdasarkan data Startup Ranking, Amerika Serikat menempati posisi pertama sebagai negara dengan pertumbuhan startup terbanyak di dunia. Namun, Nigeria yang notabene berada di benua Afrika, juga masuk dalam 15 negara dengan pertumbuhan startup terbanyak lho!

Startup Ranking mencatat, jumlah startup di Nigeria hingga tahun 2021 yakni mencapai 737 startup. Jumlah tersebut mengalahkan Swiss dan bahkan China, yang masing-masing tercatat memiliki 728 dan 607 startup saja nih, Be-emers.

Baca Juga: Ini Deretan Startup Unicorn Internasional di Tahun 2021!
 

OPay Jadi Unicorn Kurang dari Tiga Tahun

Nah, OPay diketahui menjadi salah satu startup yang perkembangannya melesat di Nigeria lho. Pasalnya, dilansir dari laman Quartz Africa, OPay telah menjadi unicorn hanya dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun!

Kini, OPay telah menjadi perusahaan jasa keuangan bervaluasi US$2 miliar! Adapun, valuasi terbaru datang setelah OPay mengumpulkan US$400 juta dari putaran yang dipimpin oleh SoftBank nih.


Enggak hanya Softbank sih. Dalam putaran pendanaan tersebut, OPay juga mendapat dukungan dari Sequoia Capital China, dan lima perusahaan besar lainnya yang berpartisipasi.

Menariknya nih, Quartz Africa menyebutkan kalau belum ada startup lain di Afrika yang berhasil mengumpulkan pendanaan sebanyak itu dalam satu putaran! Enggak heran, para modal ventura dinilai memang menjadi pendorong pertumbuhan pesat OPay.

Tercatat, dalam periode enam bulan di tahun 2019, OPay berhasil mengumpulkan US$50 juta dan kemudian berlanjut menjadi US$120 juta. Hal itu pun jadi penanda awal ambisi OPay untuk mendominasi fintech di Afrika lho.

Bahkan, Quartz Africa juga menyebut OPay berambisi untuk menjadi super apps, yang mana mendominasi layanan pembayaran peer-to-peer, transportasi, makanan, manajemen aset, dan bahkan pesan antar secara instan.

Sekedar info, OPay yang lahir sejak Agustus 2018 lalu ini menjadikan agen perbankan sebagai sumber pertumbuhannya baru-baru ini. Jadi, OPay bakal memberikan para mitra sebuah mesin point-of-sale beserta perangkat lunaknya.

Sehingga, mitranya dapat bertindak sebagai bank dan ATM. Adapun, sang agen atau mitra tersebut juga bisa membuka rekening bank, menerima setoran, dan memenuhi penarikan nih, Be-emers.

Adapun, OPay merupakan investasi pertama Softbank di Afrika lho. Meski begitu, OPay yang berbasis di Nigeria ternyata dimiliki oleh miliarder Cina Yahui Zhou melalui Opera, yang notabene berbasis di Norwegia.

Hmmm… gimana menurut kamu, Be-emers?