Bagaimana Cara Mengurangi Customer Churn Rate?

Customer Churn Rate Illustration Web Bisnis Muda - iStock

Like

Dalam membangun bisnis, pastinya kita mengalami banyak sekali tantangan yang datang dari berbagai aspek. Salah satunya adalah tantangan untuk mempertahankan pelanggan yang telah dimiliki.

Penting bagi perusahaan untuk bijak mengambil keputusan dalam mengantisipasi hilangnya pelanggan. Nah, untuk mengetahui hal itu, kamu bisa menggunakan rasio churn rate. Apa itu?

Ada dua jenis churn rate, yaitu customer churn rate yang merupakan perhitungan persentase hilangnya konsumen dan juga revenue churn rate yang menghitung persentase hilangnya pendapatan atau revenue.

Kali ini, kita akan fokus membahas customer churn rate dulu ya, Be-emers! Yuk, kita simak bersama!
 

Pengertian Customer Churn Rate

Customer churn rate merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur persentase berhentinya pelanggan terhadap suatu produk atau layanan dalam periode tertentu, salah satunya periode bulanan.

Churn rate juga dianggap sebagai hambatan bagi perkembangan dan pertumbuhan perusahaan. Kehilangan pelanggan juga dapat mengakibatkan pendapatan yang berkurang atau yang sebelumnya disebut revenue churn rate.


Semakin tinggi nilai churn rate, maka semakin menghambat perusahaan untuk berkembang, Be-emers. Nah, jika perusahaan memiliki customer churn rate yang tinggi, perusahaan harus menarik lebih banyak konsumen baru dan juga meningkatkan nilai CAC (customer acquisition cost).
 

Cara Mengurangi Customer Churn Rate

Ketika suatu perusahaan ingin berkembang, perusahaan juga harus mampu memperhatikan nilai customer churn rate agar tetap berada pada ambang batas yang baik, yaitu sekitar 5 sampai 7 persen.

Lalu, bagaimana sih cara mengurangi nilai customer churn rate yang tinggi?
  1. Menganalisa alasan hilangnya konsumen terhadap brand. Dengan mengetahui alasan yang dimiliki oleh konsumen, perusahaan atau brand dapat mencari solusi dan menerapkannya untuk mengurangi tingkat customer churn-nya.
  2. Membangun hubungan yang baik dengan konsumen melalui interaksi yang aktif tentang brand, produk, atau layanan yang ditawarkan. Perusahaan juga bisa memberikan penawaran atau promo yang menarik agar konsumen merasa dipedulikan.
  3. Fokus kepada konsumen yang loyal atau setia. Kamu bisa melakukan analisa target yang lebih jelas menggunakan data histori konsumenmu, sehingga kamu bisa mempelajari karakter konsumenmu serta menjalin customer relationship yang lebih baik dan erat.

Nah, jika perusahaan mampu menurunkan angka customer churn rate, maka peluang perusahaan untuk tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar dan lebih cepat. Sehingga, pendapatan atau revenue perusahaan juga bisa turut meningkat.

Semoga tips mengenai churn rate kali ini bermanfaat ya, Be-emers!