Ambisi Bill Gates Memulai Pembangunan Reaktor Nuklir Lewat Perusahaan Miliknya

Bill Gates Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Like

Menilik salah satu nama terkemuka yang pernah menjabat sebagai CEO Microsoft yaitu Bill Gates memang begitu menarik.

Pasalnya, selain dikenal sebagai seorang tokoh bisnis, investor dan filantropis, Bill Gates juga memang memiliki ketertarikan terhadap energi baru terbarukan serta energi bersih.

Hal itu terbukti dari kepemilikan perusahaan desain dan pengembangan reaktor nuklik yang dimiliki oleh Bill Gates bernama TerraPower. TerraPower sendiri berdiri sejak tahun 2006 dan berpusat di Bellevue, Washington, Amerika Serikat.

Belakangan ini, Bill Gates serta TerraPower dikabarkan akan memulai pembangunan pembangkit nuklir canggih bertenaga natrium, lho, Be-emers!

Baca Juga: Didukung Sejumlah Perusahaan Raksasa, Bill Gates Incar Transisi Energi Bersih


TerraPower Akan Mulai Pembangunan Reaktor Nuklir di Wyoming

Melansir dari Reuters, perusahaan rintisan milik Bill Gates yaitu TerraPower dikabarkan akan memulai pembangunan reaktor nuklir canggih di salah satu kota di Kemmerer, yang terletak di negara bagian Wyoming, Amerika Serikat.


Adapun alasan TerraPower memilih Kemmerer sebagai lokasi pembangunan reaktor nuklir karena Kemmerer memiliki potensi yang cukup terlihat baik dari faktor geologis, kondisi seismik dan tanah serta dukungan positif dari penduduk setempat.

Selaras dengan hal tersebut, Kemmerer sendiri mulanya memiliki PLTU Batu Bara tua yang rencananya akan ditutup pada tahun 2025.

Melihat celah tersebut, Bill Gates serta TerraPower langsung berambisi untuk menggantikan PLTU Batu Bara tersebut untuk membangun desain reaktor nuklir yang telah direvolusi.

Revolusi desain reaktor nuklir yang nantinya diciptakan oleh TerraPower ini akan menggunakan Natrium cair sebagai zat pendingin yang telah dikembangkan lebih dahulu oleh TerraPower dengan GE-Hitachi.

Dengan menggunakan Natrium ini, nantinya zat tersebut akan mempunyai titik didih yang lebih tinggi serta diharapkan dapat menyerap suhu panas secara berlebih jika dibandingkan dengan air dan dapat mengurangi risiko ledakan.

Rencananya reaktor nuklir tersebut akan menyediakan beban dasar sebesar 345 megawatt yang terindikasi untuk meningkatkan kapasitasnya menjadi 500 megawatt dengan tendensi harus memasok listrik selama 60 tahun terhitung dari mulai beroperasi.

Dari sisi lain, lewat pembangunan reaktor nuklir ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan di Kemmerer dengan dibutuhkannya paling tidak 2.000 pekerja dari wilayah yang tercatat   hanya berpenduduk sebanyak 3.000 jiwa.

Kendati demikian, pembangunan reaktor nuklir ini diketahui akan memakan dana sebesar US$4 miliar atau sekitar Rp56,9 triliun yang dihimpun dari TerraPower dan dari Departemen Energi AS.

Wah, menurut Be-emers, bagaimana keberlanjutan dari reaktor nuklir natrium ini?