Upaya Baru Kurangi Penyebaran COVID-19, Apa Itu Nose Sanitizer?

Nose Sanitizer Illustration Web Bisnis Muda - Image: SaNOtize

Like

Keberadaan varian baru dari COVID-19 yang ditemukan pada November 2021 lalu yaitu SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron, memanglah tak bisa dianggap remeh.

Menurut data yang dimuat oleh Newsnodes, varian Omicron tersebut terbukti telah memiliki angka persebaran hingga 552.191 kasus di dunia serta diketahui telah merenggut 115 nyawa.

Dengan itu, seketika para peneliti diberbagai negara langsung mengintensifkan untuk menciptakan upaya baru guna meminimalisir persebarannya, salah satunya dengan penciptaan nose sanitizer.

Kabarnya, nose sanitizer ini dalam waktu dekat akan disebarluaskan juga di Indonesia seraya dengan uji klinis yang sudah dilakukan, nih, Be-emers!

Baca Juga: Omicron Terus Mengintai, Microsoft Hingga BMW Pilih Batal Hadiri CES 2022
 

Apa Itu Nose Sanitizer?

Dilansir dari Bisnis, nose sanitizer adalah sebuah perangkat penyanitasi berupa spray yang mampu digunakan langsung untuk hidung guna membersihkan lendir serta beberapa virus atau kotoran yang menghinggap di hidung.


Manufaktur atas nose sanitizer ini pertama kali diinisiasikan oleh perusahaan biotek asal Kanada yaitu SaNOtize.

SaNOtize menilai nose sanitizer ini diciptakan sebagai penangkal pertama dari virus COVID-19 yang biasanya terhirup langsung ke hidung sebelum pada akhirnya menjalar keberbagai organ lainnya.

Inisiasi atas nose sanitizer ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun lalu secara berkala lewat berbagai macam uji klinis yang dilakukan oleh beberapa peneliti di berbagai negara.

CEO SaNOtize Dr. Gilly Regev menilai bahwa nose sanitizer ini cukup efektif untuk mengurangi persebaran COVID-19, hal tersebut terbukti dari uji klinis yang menunjukkan bahwa nose sanitizer mampu menghentikan virus COVID-19 dalam jangka waktu dua menit.

Selanjutnya, dalam uji klinis yang sama nose sanitizer juga menunjukkan tingkat efikasi yang ampuh dalam menurunkan viral load atau beban virus dengan capaian 95 persen dalam kurun waktu 24 jam dan 99 persen dalam 72 jam.

Dr. Gilly Regev juga memperinci atas kajian yang dihasilkan tersebut karena nose sanitizer memiliki kandungan Enovid atau senyawa Mestranol yang mampu melepaskan oksida nitrat dalam dosis kecil dan memberikan penghalang fisik yang mampu menurunkan viral load.

Lebih lanjut, SaNOtize juga diketahui telah menjalin kemitraan dengan sebuah perusahaan farmasi asal India yaitu Glenmark Pharmaceuticals untuk dapat mempercepat pendistribusian nose sanitizer ke India dan beberapa negara di Asia Tenggara seperti Myanmar, Singapura hingga Indonesia.

Di kesempatan lain, awal tahun ini Kementerian Kesehatan Israel bahkan menjadikan nose sanitizer sebagai perangkat medis seiring dengan anjuran pakai yang dapat digunakan hingga lima kali sehari dan peruntukannya untuk usia 12 tahun keatas.

Gimana tanggapanmu, Be-emers?