Waspada! Ini 3 Top Chart Pattern yang Kasih Sinyal Saham Bakal Bearish

3 Top Chart Pattern yang Kasih Sinyal Saham Bakal Bearish Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Sebagai investor maupun trader, penting juga ni untuk kamu mengetahui pola pergerakan harga saham lewat chart pattern alias pola grafik. Soalnya, chart pattern bisa memberi sinyal bearish pada saham lho!

Chart pattern adalah sebuah pola berbentuk grafik dari suatu harga saham, yang mana menunjukkan pergerakan lebih dari satu kali atau berulang. Sehingga, pola tersebut gampang nih dikenali sama para trader.

Makanya, enggak heran deh kalau chart pattern itu diandalkan para analis sebagai dasar dari analisis teknikal suatu saham. Enggak cuma saham sih, sebenarnya chart pattern juga digunakan untuk dasar analisis teknikal kripto hingga forex nih.

Baca Juga: Basic Candlestick Pattern yang Wajib Kamu Ketahui!

Nah, chart pattern pun bisa memberi “sinyal” pergerakan suatu saham akan bearish nih, Be-emers. Seperti apa wujudnya?


 

1. Pola Head and Shoulder

Pola grafis ini bentuknya memang seperti dua bahu dan kepala manusia. Makanya, chart pattern satu ini dikenal dengan nama Head & Shoulder Pattern.

Dikutip dari laman Investopedia, Head & Shoulder Pattern adalah sebuah formasi bagan/grafis yang muncul sebagai garis dasar dengan tiga puncak, yang mana dua pola (yang membentuk bahu) tingginya dekat dan pola di tengah menjadi yang tertinggi.

Nah, dalam analisis teknis, pola Head & Shoulder menggambarkan formasi grafik tertentu yang memprediksi pembalikan dari tren naik ke turun lho, Be-emers. Bahkan, pola Head & Shoulder diyakini sebagai salah satu pola pembalikan tren yang paling diandalkan untuk memberi sinyal alias tanda-tanda bearish.

Investopedia menyebutkan, pola Head & Shoulder adalah salah satu dari beberapa pola teratas yang memberi sinyal, dengan berbagai tingkat akurasi, bahwa sebuah tren naik akan mendekati akhir alias sebentar lagi bearish!

 

Pola Head and Shoulder Illustration Bisnis Muda - Image: Pinterest


Begini bentuk pola Head & Shoulder:
  • Setelah tren bullish yang panjang, harga naik ke puncak dan kemudian menurun
  • Harga naik lagi untuk membentuk pola tinggi yang kedua secara substansial di atas puncak awal dan kemudian turun lagi.
  • Harga naik untuk ketiga kalinya, tetapi hanya ke tingkat puncak pertama, sebelum turun lagi dan menuju bearish.

Di satu sisi, dikutip dari Markets Insider, jika pola “bahu” kanan lebih rendah dari pola “bahu” kiri, itu menjadi pertanda baik bahwa pola Head & Shoulder bakal menghasilkan breakdown dan pembalikan tren yang jelas. Sebab, biasanya volume perdagangan memuncak di “bahu” kiri.

 

2. Pola Bearish Engulfing

Pola Bearish Engulfing jadi pola grafis paling “terang-terangan” menunjukkan sinyal pergerakan bearish nih, Be-emers! Polanya, dikutip dari Investopedia, terdiri dari candlestick yang naik diikuti oleh candlestick turun yang menutupi candlestick naik yang lebih kecil.

Pola Bearish Engulfing ini menunjukkan aksi jual telah melampaui aksi beli secara agresif. Sehingga, pergerakan harganya akan turun.

Biasanya, pola Bearish Engulfing ini secara signifikan terjadi setelah harga naik. Makanya, perbedaan antara harga pembukaan dan penutupan menjadi hal terpenting untuk melihat pergerakan pola Bearish Engulfing.

 

Pola Bearish Engulfing Illustration Bisnis Muda - Image: Pinterest


Sebab, pola Bearish Engulfing bisa terlihat di akhir pergerakan harga ke atas. Enggak jarang, sebelum bertindak berdasarkan pola, traders biasanya menunggu candlestick kedua tutup, dan kemudian mengambil tindakan pada candlestick berikutnya.

Oh iya, semakin banyak sesi perdagangan yang diliputi oleh satu candlestick, dilansir dari Markets Insider, maka akan semakin kuat sinyal bearish-nya.

Namun, Investopedia menyebutkan, trader yang cerdik bakal mempertimbangkan gambaran keseluruhan saat menggunakan pola Bearish Engulfing. Soalnya, kalau keseluruhan tren turun, dan harga saham baru saja terlihat pullback ke atas, pola Bearish Engulfing bisa memberikan peluang shorting yang baik karena perdagangan sejalan dengan tren turun secara jangka panjang.

 

3. Pola Double Top

Sementara itu, ada pola Double Top yang juga menunjukkan sinyal pergerakan bearish nih, Be-emers. Kalau kamu melihat pola ini untuk pertama kali, pasti kamu akan merasa “tertipu” karena pergerakannya yang sempat menunjukkan kenaikan, justru malah berbalik bearish.

Membentuk pola seperti huruf “M”, Double top adalah pola pembalikan bearish yang menggambarkan kenaikan, lalu jatuh, lalu naik ke harga tertinggi sebelumnya, dan kemudian jatuh lagi. PHP kan kayak doi? Hihi.

 

Pola Double Top Illustration Bisnis Muda - Image: Pinterest



Pola Double Top membentuk pola seperti huruf “M” yang punya dua puncak pembulatan berurutan dan menyerupai dua puncak atau bukit unik yang hampir setara. Menariknya, pembentukan pola ini terjadi pada saat harga saham berada dalam uptrend yang cukup besar lho!

Jika kamu melihat pola Double Top, kamu harus waspada karena pola ini biasanya menandai akhir dari tren naik (bullish), dan awal dari tren turun (bearish) baru. 

Baca Juga: Ini Tanda-Tanda Bullish pada Candlestick Pattern

Adapun, Markets Insider menuturkan, sinyal aksi jual akan dihasilkan setelah saham turun di bawah tingkat harga bawah di antara dua puncak dari pola Double Top.

Ada lagi pola atau chart pattern yang kamu ketahui jadi sinyal bearish, Be-emers?

Yuk, sharing di kolom komentar atau tulis aja pengalaman kamu di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.

Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung