Kenali Risiko Reksa Dana Sebelum Membeli

Kenali Risiko Reksa Dana Sebelum Membeli ilustrasi Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Setiap aset investasi tentunya enggak lepas dari risiko nih, Be-emers, Begitu juga yang terjadi pada reksa dana.

Reksa dan kerap kali jadi pilihan untuk berinvestasi karena memiliki sejumlah manfaat yang menarik, seperti minimnya modal dan efisiensi waktu. Wah, asyik banget ya?

Namun, seperti instrumen investasi lainnya, reksa dana juga memiliki sejumlah risiko yang tak kalah penting untuk diketahui sebagai bahan pertimbangan, lho.

 

Kenali Risiko Reksa Dana Sebelum Membeli ilustrasi Bisnis Muda - Image: Canva

 

Risiko Investasi Reksa Dana

Nah, enggak ada salahnya untuk mengenali risiko reksa dana berikut sebelum Be-emers membelinya.
 

1. Keuntungan Konsisten Tidak Terjamin

Reksa dana memang memberikan banyak keuntungan dan kemudahan dalam berinvestasi. Mulai dari efisiensi biaya serta waktu, hasil penjualan kembali tidak dikenakan pajak, hingga diversifikasi dan keleluasaan di pasar modal.

Baca Juga: Selain Efisien, Ini Manfaat Lain dari Reksa Dana


Namun, dilansir dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada pula keuntungan dalam reksa dana yang tidak dijamin. Dalam hal ini, jika Be-emers berinvestasi di reksa dana, perlu diingat bahwa tidak ada jaminan untuk secara konsisten mendapatkan pembagian keuntungan, dividen, maupun kenaikan modal investasi.

Berbeda dengan obligasi pemerintah yang sudah terjamin negara melalui undang-undang, dengan kata lain, tetap ada risiko untuk mengalami kerugian dalam berinvestasi reksa dana. Untuk itu, perlu sekali mencermati jenis-jenis reksa dana yang akan dipilih, manajer investasi, hingga melakukan diversifikasi.
 

2. Risiko Kondisi Ekonomi, Pasar Modal dan Efek

OJK juga menyebutkan bahwa reksa dana berisiko rentan terhadap perubahan kondisi pasar yang diakibatkan oleh kondisi ekonomi secara nasional maupun global, hingga kebijakan pemerintah dan kondisi politik. Pergerakan suku bunga serta kinerja emiten juga dapat mempengaruhi lho.

Kondisi ekonomi ini akan berdampak pada menurunnya harga aset pada portofolio reksa dana. Sehingga, dapat mengurangi Nilai Aktiva Bersih (NAB).

 

Kenali Risiko Reksa Dana Sebelum Membeli ilustrasi Bisnis Muda - Image: Canva


Adapun, kondisi kenaikan rata-rata harga konsumsi juga dapat berpengaruh terhadap potensi kerugian daya beli investasi, sehingga hal itu dapat menimbulkan risiko inflasi pada reksa dana.

Risiko efek juga membayangi investasi reksa dana. Turunnya harga dari efek seperti saham, obligasi, yang masuk ke dalam portofolio reksa dana Be-emers, tentunya akan berpengaruh terhadap nilai investasi reksa dananya.

Selain itu, jika terjadi penjualan kembali (redemption) oleh sebagian besar pemegang unit, manajer investasi bisa menghadapi kesulitan dalam penyediaan uang tunai terhadap redemption tersebut. Untuk itu risiko likuiditas pun dapat terjadi

Baca juga: Jenis-jenis Reksa Dana yang Perlu Diketahui Sebelum Berinvestasi
 

3. Pembiayaan Pinjaman

Jika Be-emers memilih berinvestasi reksa dana menggunakan pinjaman, siap-siap ya, karena risikonya akan menjadi lebih besar.

Menurut OJK, hal ini berkaitan jika nilai investasi turun. Be-emers sebagai investor kemungkinan akan diminta oleh lembaga keuangan untuk menambah agunan atau mengurangi jumlah pinjaman ke level tertentu sesuai persyaratan yang berlaku.

Sebagai tambahan, biaya pinjaman tersebut bervariasi tergantung dari fluktuasi suku bunga. Untuk itu, Be-emers perlu mempertimbangkan dengan baik dan hati-hati jika menggunakan pinjaman untuk mengurangi risiko yang ada.

 

Kenali Risiko Reksa Dana Sebelum Membeli ilustrasi Bisnis Muda - Image: Canva

 

4. Risiko Manajer Investasi

Selain memberikan efisiensi waktu kepada investor, hadirnya manajer investasi sebagai penampung sekaligus pengelola dana investasi juga harus diperhatikan. Bukan enggak mungkin, risiko kerugian yang disebabkan oleh manajer investasi bisa terjadi, lho.

Makanya, penting banget untuk mencermati manajer investasi yang akan kamu pilih, mulai dari segi pengalaman, pengetahuan, serta kinerjanya.

Selain itu, untuk lebih mengurangi risiko berupa gagal bayar dan enggak adanya legalitas dari si manajer investasi, Be-emers juga perlu mengecek kembali apakah manajer investasi tersebut sudah terdaftar dan mendapat izin usaha dari OJK atau belum.

Ada lagi enggak risiko investasi yang kamu ketahui, Be-emers?

Yuk, sharing di kolom komentar atau tulis aja pengalaman kamu di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.

Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung