Giliran Amazon Layoff Ribuan Karyawan, Ada Apa?

Amazon Layoff. (Ilustrasi: Canva)

Like

Makin banyak perusahaan teknologi yang melakukan PHK terhadap karyawannya. Kali ini kabar datang dari perusahaan teknologi ekpedisi, Amazon layoff karyawannya. Kenapa tuh?

Amazon adalah perusahaan teknologi multinasional dari AS yang berfokus pada e-commerce, cloud computing, online advertising, digital streaming, dan artificial intelligence.

Amazon terkenal karena kemudahan berbelanja yang ditawarkan dan barang yang cepat sampai. Perusahaan ini didirikan oleh Jeff Bezos yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia.  

Namun, Amazon belum sepenuhnya beroperasi di Indonesia untuk e-commercenya. Kabar kurang enak datang Amazon yang menyusul Twitter dan Meta.
 

Amazon Layoff Karyawan


Dilansir dari Reuters.com Amazon berencana untuk lakukan layoff pada sekitar 10.000 karyawannya. 


Baca Juga: Polemik Panjang Antara Amazon dan Jeff Bezos dengan Kongres AS, Ada Apa?

Layoff akan dilakukan pada karyawan dari divisi teknologi dan corporate di minggu ini. 

Sumber dari Reuters.com mengatakan bahwa jumlah pasti orang-orang yang akan dilayoff masih ditinjau tergantung dari prioritas mereka. 

Sebelumnya New York Times melaporkan bahwa layoff Amazon akan berdampak pada sekitar 3 persen dari staf perusahaan.

Amazon yang juga disebut online retailer berencana menghilangkan pekerjaan pada divisi devices atau perangkat yang membuat gadget kontrol berbasis suara bernama Alexa dan kamera keamanan rumah. 

Selain itu divisi sumber daya manusia dan ritel juga akan dipangkas. Sumber dari Reuters.com mengaitkan pengurangan tersebut dengan lingkungan makroekonomi yang tidak pasti yang dihadapi oleh Amazon dan perusahaan lain.
 

Kinerja Amazon


Saham Amazon telah kehilangan lebih dari 40% nilainya secara year to date (ytd) 2022. Mereka turun 1,1% pada pada Senin (14/11) sore.

Amazon yang berbasis di Seattle memperkirakan adanya perlambatan pertumbuhan dan penjualan pada musim liburan, padahal biasanya pada musim itu menguntungkan bagi perusahaan tersebut.

CFO Amazon Brian Olsavsky mengatakan pada wartawan bulan lalu bahwa perusahaan melihat tanda-tanda anggaran belanja rumah tangga yang harus lebih diketatkan, selain itu mereka terus bergulat dengan inflasi tinggi dan biaya energi.

Amazon dalam beberapa tahun terakhir telah membukukan kerugian operasional tahunan lebih dari US$5 miliar, seperti yang dilaporkan Wall Street Journal. 

Baca Juga: Amazon Luncurkan Robot Rumahan Bernama Astro

Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.

Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!

Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.