Jadi Transportasi Umum Yogyakarta, Se-Oke Apa Sih Trans Jogja?

Trans Jogja, transportasi umum di Yogyakarta (Sumber gambar: dishub.jogjaprov.go.id/trans-jogja)

Like

Be-emers tahu enggak sih kalau pemerintah Indonesia sudah menyediakan layanan publik berupa alat transportasi umum, lho! Bentuknya ada bus kota, commuter line, MRT, kereta jarak jauh, kapal feri, dan pesawat terbang.

Nah, pelayanan ini diberikan dalam rangka memfasilitasi mobilitas masyarakat dalam cakupan yang besar dan juga menjadi salah satu bentuk upaya pemerintah dalam membangun negeri dan meningkatkan laju pertumbuhan penduduk.

Menurut data yang dilansir dari Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, sebanyak rata-rata hampir 400.000 pengguna alat transportasi umum se-Indonesia setiap harinya, dan bahkan angka tersebut meningkat tiap tahun.

Di beberapa kota besar di Indonesia, sudah mulai banyak transportasi yang disediakan oleh pemerintah daerah setempat untuk masyarakat umum. Salah satu contohnya yaitu bus kota atau BRT (Bus Rapid Transit).

Di Yogyakarta bernama Trans Jogja, di Jakarta bernama Trans Jakarta, Bogor memiliki Trans Pakuan, di Solo terdapat Batik Solo Trans, dan lain sebagainya.


Kalo dilihat dari segi karakteristik masyarakat pengguna layanan transportasi umum, ada kemungkinan layanan Trans Jogja ini bakal laris manis. BPS Kemendagri tahun 2020 mencatat jumlah penduduk Yogyakarta sebanyak hampir 3,7 juta jiwa per September 2020.

70 persen di antaranya merupakan penduduk di usia produktif dan hanya sekitar 15,8 persen yang merupakan penduduk lansia. Terus kalo dilihat dari segi status kependudukan, banyak pendatang dari macam-macam daerah yang tinggal di Yogyakarta untuk belajar maupun bekerja.

Adapun menurut laman CNN Indonesia (2020), per April 2020, ada sebanyak 1.022 warga pendatang yang terdata masuk ke Yogyakarta. Itu belum termasuk yang enggak kedata, ya.

Baca Juga: Terapkan Tips Ini Biar Nyaman Naik Transportasi Umum di Jakarta!

Dari segi profesi, data Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V Yogyakarta mencatat bahwa pada akhir tahun 2019, sejumlah hampir 270 ribu mahasiswa yang kuliah di provinsi ini, dan meningkat setiap tahunnya.

Pantes saja, enggak heran kan kalo Yogyakarta dicap sebagai kota pelajar, karena selain di provinsi ini banyak institusi pendidikan, banyak pula pelajar dan mahasiswa, baik masyarakat lokal maupun perantau, yang menempuh pendidikan di Provinsi D. I. Yogyakarta.

Oleh karena bentuk masyarakat Yogyakarta yang heterogen dan terdiri dari banyak pendatang dan pelajar, ada suatu urgensi bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan umum, khususnya alat transportasi Trans Jogja.

Trans Jogja ini dapat hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memfasilitasi kemudahan bermobilisasi masyarakat.

Trans Jogja adalah alat transportasi umum berbentuk bus yang sebenernya sudah beroperasi sejak tahun 2008 dan punya 17 trayek atau rute, 129 armada bus, dan 267 halte.

Untuk pembayaran, Trans Jogja mengadopsi teknologi smart card, yaitu kartu uang elektronik yang dapat digunakan untuk membayar apapun.

Salah satu bentuk kemudahan yang juga diberikan oleh pemerintah karena sekarang pada beberapa trayek bus Trans Jogja sudah terintegrasi langsung dengan Stasiun Yogyakarta, Terminal Bus Giwangan, Bandar Udara Adisutjipto, dan sebagainya.

Hal tersebut dapat sangat memudahkan hidup masyarakat di Yogyakarta untuk melakukan perjalanan. Ditambah dengan kepadatan jalanan oleh kendaraan-kendaraan pribadi, transportasi umum seharusnya laku dipakai oleh masyarakat.
 

Trans Jogja Belum Efektif?


Namun, sayangnya beberapa data dan pendapat memaparkan bahwa layanan bus Trans Jogja ini belum maksimal dan efektif.

Berikut ini adalah beberapa poin faktor yang menyebabkan Trans Jogja dianggap kurang memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Cekidot!
  1. Armada masing-masing trayek masih dikit dan sangat terbatas, sehingga jarak kedatangan antar bus (headway) cukup lama
  2. Kualitas bus minim, ada beberapa aspek yang rusak, seperti jok yang sobek, lantai yang kotor, serta polusi yang diakibatkan oleh asap bus
  3. Masih suka ngaret karna macet, sehingga hal ini juga bikin penumpang lama menunggu di halte atau pemberhentian bus
  4. Trayek yang belum menyeluruh (hanya banyak tersedia di wilayah kota saja)
  5. Lebar jalur lalu lintas yang terbilang cukup kecil, sehingga semakin sempit dengan adanya bus Trans Jakarta
  6. Tidak semua halte bus memiliki fasilitas yang bagus, kayak atap untuk melindungi dari hujan, kursi agar penumpang bisa duduk, dan kipas angin agar ada sirkulasi udara
  7. Tingkat keterisian penumpang setiap kali bus beroperasi (load factor) memiliki nilai yang cukup rendah (tidak banyak masyarakat yang menggunakan layanan Trans Jogja)


Trans Jogja VS Trans Jakarta


Sebagai sesama kota besar yang memiliki banyak penduduk, Pemerintah Daerah Yogyakarta seharusnya dapat meneladani pelaksanaan layanan Trans Jakarta.

Pemerintah Yogyakarta perlu memaksimalkan parameter integrasi jaringan trayek pengumpan, seperti Trans Jakarta dengan beberapa layanan angkutan yang dioperasikan oleh Mayasari Bakti dan Metro Mini.

Dengan kata lain, layanan Trans Jogja perlu membangun jaringan dengan angkutan lain, selain stasiun kereta, bandar udara, dan terminal bus.

Baca Juga: 6 Artis Ini Sering Naik Transportasi Umum. Tiru Gaya Hidup Hematnya!

Selain itu, jumlah armada bus Trans Jakarta dengan Trans Jogja sangat berbeda jauh, ketika armada Trans Jakarta sudah menyentuh angka 1300-an, bus Trans Jogja masih sejumlah 129.

Kemudian dari segi durasi penumpang menunggu bus, Trans Jogja dikatakan cukup tinggi dan hampir melewati standar layanan minimal yaitu dalam rentang 10-20 menit. Akan tetapi, bus Trans Jogja memiliki headway rata-rata selama 19 menit 53 detik per trayek.

Hal-hal tersebut seharusnya mampu pemerintah atasi secepatnya agar pemanfaatan Trans Jogja kembali diramaikan oleh masyarakat.

Kembali ke fokus awal bahwa transportasi umum diperuntukkan bagi kemudahan dan kenyamanan masyarakat, maka diperlukan adanya suatu terobosan dan inovasi agar pelayanan ini semakin maksimal dan tidak terjadi ketimpangan fasilitas umum dengan kota besar lainnya.
 

Rekomendasi Kebijakan 


Beberapa contoh rekomendasi kebijakan yang sekiranya bisa jadi bahan pertimbangan Pemerintah Yogyakarta dalam membuat kebijakan terkait transportasi umum di Yogyakarta, sebagai berikut:
  1. Dari laporan yang menunjukkan bahwa realisasi penyerapan anggaran untuk pemeliharaan halte bus selalu kurang dari target alokasi penggunaan, maka pemerintah dapat memotong alokasi anggaran rehabilitasi dan pemeliharaan halte bus selanjutnya, lalu dialokasikan untuk penambahan armada
  2. Penambahan dana anggaran untuk penyelenggaraan Trans Jogja, seperti penambahan armada, melengkapi dan memperbaiki fasilitas halte, pembuatan lajur khusus bus Trans Jogja, pelatihan untuk pengemudi bus, penyediaan sarana latihan mengemudikan bus, penambahan trayek yang meluas sampai ke seluruh daerah provinsi, dan membangun jaringan integrasi dengan angkutan lain.

Tugas kita sebagai masyarakat adalah dengan menyukseskan setiap program baik yang dijalankan oleh pemerintah Be-emers! Artinya kita harus rajin pakai transportasi umum untuk bepergian, ya!

Selain murah, kita bisa terhindar dari macet yang bikin capek. Yuk, naik transportasi umum biar semakin banyak transportasi umum yang disediakan pemerintah di tiap kota di Indonesia!

Punya opini untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.