OJK: 123 Perusahaan Siap Meluncurkan Penawaran Umum Perdana Saham

Otoritas Jasa Keuangan (Sumber gambar: voi.id)

Like

Pasar modal Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan, dengan sebanyak 123 perusahaan yang siap masuk dalam pipeline initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana.

Data yang disampaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa antusiasme terhadap penghimpunan dana di pasar modal masih tinggi, dengan estimasi nilai indikatif mencapai Rp59,68 triliun.

Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon serta Anggota Dewan Komisioner OJK, menyampaikan bahwa keberadaan 123 pipeline penawaran umum ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia masih melihat pasar modal sebagai sarana yang potensial untuk menghimpun dana yang dibutuhkan dalam rangka ekspansi bisnis dan pengembangan proyek-proyek strategis.

"Investor menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap penghimpunan dana di pasar modal. Masih ada 123 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp59,68 triliun," ujar Inarno dalam sebuah Konferensi Pers pada Selasa (2/4/2024).

Baca Juga: Kekayaan Bersih Donald Trump Anjlok USD1 Miliar Karena Hal Ini, Cek Penyebabnya


Namun, angka ini juga mencerminkan tingkat persaingan yang semakin ketat di pasar modal. Perusahaan-perusahaan yang akan meluncurkan IPO harus berkompetisi untuk menarik minat investor, baik domestik maupun internasional, dengan menawarkan proyeksi pertumbuhan yang menarik serta potensi keuntungan yang menggiurkan.

Di samping itu, proses IPO juga merupakan langkah yang sangat penting bagi perusahaan yang ingin mendapatkan akses ke pasar modal dan meningkatkan visibilitas serta reputasi mereka di mata publik.

Bagi perusahaan yang melakukan IPO, ini merupakan kesempatan untuk mendapatkan dana segar yang dapat digunakan untuk pengembangan bisnis, ekspansi ke pasar baru, penelitian dan pengembangan produk, serta membayar utang.

Selain membahas potensi IPO, Inarno juga mencatat perkembangan positif lainnya di pasar modal Indonesia. Hingga 28 Maret 2024, telah tercatat 15 emiten yang berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan total penghimpunan dana mencapai Rp48 triliun.

Baca Juga: Jatuhnya Saham Big Bank Berdampak Besar pada Penurunan IHSG

Ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia tetap menarik bagi perusahaan-perusahaan yang ingin mencari pendanaan melalui penawaran umum saham.

Selain itu, kondisi pasar modal Indonesia juga terlihat stabil, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona hijau, naik sebesar 0,22% pada 28 Maret 2024.

Kapitalisasi pasar saham juga mengalami pertumbuhan sebesar 0,15%, mencapai Rp11.692 triliun. Rata-rata nilai transaksi pasar saham juga tercatat sebesar Rp10,98 triliun year to date.

Menanggapi kondisi perekonomian dan pasar keuangan global, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyatakan bahwa saat ini kondisi perekonomian dan pasar keuangan global cukup kondusif, yang secara umum lebih baik dari ekspektasi sebelumnya.

Namun, ia juga menekankan pentingnya untuk tetap memperhatikan perkembangan geopolitik global, terutama dalam konteks peningkatan ketegangan di Timur Tengah dan Ukraina yang berpotensi mempengaruhi kondisi perekonomian global.

Baca Juga: 8 Cara Praktis Menyisihkan Uang untuk Menabung Saham

Di Amerika Serikat, kinerja ekonomi terlihat solid dan melampaui ekspektasi sebelumnya, meskipun tingkat inflasi masih cukup stabil.

Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan FOMC Maret 2024 merevisi ke atas perkiraan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, diiringi dengan peningkatan perkiraan inflasi.