Tren Pinjol Jelang Lebaran Meningkat, Kenali Debt Snowball untuk Hindari Utang Berkepanjangan

Tren Pinjaman online meningkat menjelang lebaran. Metode debt snowball bisa jadi cara untuk hindari utang berkepanjangan. (Sumber gambar: artofthinkingsmart.com)

Like

Jelang hari raya Idul Fitri, grafik peminjaman masyarakat pada platform pinjaman online (pinjol) semakin meningkat.

Tren pinjaman ini terbentuk dari berbagai macam motif beberapa diantaranya adalah menyambut lebaran, modal usaha, hingga kebutuhan renovasi rumah.

Pinjol beberapa tahun ke belakang ramai digunakan oleh masyarakat karena menawarkan berbagai macam kemudahan.

Mulai dari kemudahan persyaratan, registrasi, sampai pencairan dana yang cepat. Meski mudah, beberapa kasus menunjukan efek yang kurang baik dari pinjol.

Baca Juga: Polemik Tunggakan Uang Kuliah Tunggal ITB Melalui Pinjaman Online


Mulai dari kebocoran data hingga teror yang digunakan untuk menagih pinjaman.

Dilansir dari Bisnis.com, salah satu survey dari Bank BTPN mengatakan masyarakat melek teknologi mengalami peningkatan pengajuan pinjol.

Setidaknya angka ini meningkat jadi 35% keseluruhan responden. Melebihi 13%  tahun lalu.

Sebagai peminjam, tentunya kita tidak mau mengalami gagal bayar hingga menghadapi teror dari penagih bukan? Berikut cara yang bisa Be-emers aplikasikan.

 


Kenali Metode Debt Snowball

Metode ini merupakan serangkaian langkah konkret yang dapat dilakukan untuk terbebas dari hutang berkepanjangan.

Baca Juga: Meski Bunga Pinjol Turun, Generasi Muda Perlu Lebih Bijak

Debt snowball merupakan cara membayar utang dari nominal pinjaman yang paling kecil hingga terbesar.

Be-emers bisa mulai mendata jumlah utang pinjaman dari yang paling kecil hingga paling besar jumlahnya. Kemudian, metode ini menganjurkan untuk melunasi utang yang terendah ke utang yang tertinggi.

Dengan menerapkan metode ini, setelah utang terendah terbayarkan, selanjutnya kelebihan uang digunakan untuk melunasi utang dengan jumlah terendah kedua.

Begitu seterusnya sampai pelunasan utang dengan jumlah tertinggi.

Dinamakan debt snowball karena metode ini digambarkan seperti gumpalan salju yang terus membesar selama bergulir.

Penerapan metode ini terbukti ampuh untuk melunasi rentetan hutang yang berkepanjangan karena mempengaruhi perilaku debitur.

Dengan begitu mereka secara perlahan dapat terus tertarik untuk membayar utang dengan jumlah yang semakin mengecil.

Baca Juga: Mahasiswa Baru UIN Surakarta Dipaksa Registrasi Pinjol, Tugas Ospek?