Aksi Solidaritas Bela Palestina Terus Bermunculan di Berbagai Negara, Tuntut Hentikan Konflik Kemanusiaan!

Aksi protes mahasiswa AS terhadap serangan Israel ke Palestina yang tak kunjung mereda. (Sumber gambar: Reuters)

Like

Konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas di wilayah Palestina tak kunjung mereda.

Belum lama, negara yang dipimpin oleh Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu kembali memantik konflik dengan Iran.

Iran yang geram dengan perilaku Israel yang menyerang kantor konsulat Iran di Damaskus, kemudian melancarkan serangan ke wilayah Israel untuk membela diri.

Konflik ini, memantik memanasnya hubungan beberapa negara sekaligus. Israel yang sudah lama memiliki disokong oleh negara adidaya Amerika Serikat terus menuai kecaman dari berbagai pihak di belahan dunia.

Baca Juga: Seruan Boikot di Mana-Mana, Efektif Enggak Ya?


Tak hanya itu, serangkaian konflik berkepanjangan juga merenggut ratusan ribu korban jiwa berjatuhan di Palestina.

Belum lagi konflik yang tidak berkesudahan ini juga mempengaruhi naik turunnya stabilitas ekonomi dunia. 

 

Demonstrasi Mahasiswa Pro-Palestina di Beberapa Universitas AS

Demonstrasi mewarnai beberapa ruas jalan di Amerika Serikat. Beberapa mahasiswa dari universitas terkenal seperti Columbia University, Massachusetts Institute of Technology, Michigan University, dan Yale University.

Mereka menyerukan tuntutan untuk akhiri agresi yang menewaskan banyak warga sipil tidak bersalah di Gaza.

Protes terjadi setelah Presiden Joe Biden yang menyatakan dirinya sebagai zionis selama berbulan-bulan.

Gelombang demonstran mulai meningkat dengan adanya penangkapan massal kepada para pendemo beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Ini Awal Mula Emoji Semangka Jadi Simbol Dukungan Palestina!

Khususnya di Columbia University, para demonstran mulai melakukan perlawanan dan mengecam aksi tersebut dengan mendirikan perkemahan solidaritas Gaza.

Akibatnya, perkuliahan di Columbia University dialihkan secara daring untuk beberapa waktu ke depan.

Di Yale University, 47 demonstran yang merupakan mahasiswa ditangkap karena menolak untuk membubarkan diri.

Dilansir dari Reuters, Dewan Hubungan Amerika-Islam mengkritik pengerahan polisi untuk membungkam perbedaan pendapat. Hal seperti ini, dapat merusak kebebasan akademis.

Salah satu yang memantik amarah para demonstran adalah pengeboman Israel yang tiada henti di kawasan Gaza juga menyasar sekolah dan universitas.

Universitas Al-Azhar di Gaza jadi satu kampus terakhir yang akhirnya diluluh lantakan oleh bom Israel.

Sebelumnya gedung Universitas Al-Azhar difungsikan sebagai tempat penampungan pengungsi warga sipil.

Baca Juga: Iran Memperingatkan AS untuk Tidak Campuri Konflik dengan Israel