Cuaca Panas Ekstrem Bakar Wilayah Asia, Gimana Nasib RI?

Beberapa negara di Asia diintai suhu panas ekstrem (Sumber gambar: iStockphoto/lamyai)

Like

Belakangan ini, sejumlah negara di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara tengah dilanda cuaca panas ekstrem.

Badan pengamat cuaca setempat bahkan sampai mengeluarkan peringatan heatwave di negaranya.

Bagaimana tidak, rata-rata suhunya bisa mencapai lebih dari 40 celcius. Fenomena cuaca panas ekstrem ini terjadi karena sudah memasuki perubahan iklim menuju musim kemarau. 

Kemudian, diperburuk dengan adanya fenomena El Nino yang sempat terjadi beberapa bulan lalu di Asia. 

Akibat dari cuaca panas ekstrem ini, jutaan orang yang tinggal di wilayah Asia Selatan hingga Asia Tenggara terkena dampak yang cukup parah.


Tak hanya berdampak pada aktivitas masyarakat, panas ekstrem ini juga mengganggu stabilitas harga pangan karena terhambatnya produktivitas pertanian.

Baca Juga: Cuaca Semakin Panas, Ini Tips Memilih Warna Pakaian yang Tepat!

 

Bahaya Panas Ekstrem Serang Negara-Negara di Asia

Peringatan dari bahayanya panas ekstrem ini membuat sejumlah negara melakukan mitigasi bencana.

Negara tetangga RI, Filipina, memutuskan untuk menutup ribuan sekolah dan pembelajaran dialihkan secara daring. Sebab, suhu panas di sana berkisar 38-42 celcius. 

Panas yang berkepanjangan ini bahkan membuat hasil panen di Filipina menurun drastis karena mengalami kekeringan hebat.

Hal yang serupa juga terjadi di negara yang terkenal dengan 6 musimnya yaitu Bangladesh. Pemerintah Bangladesh bahkan mengimbau warganya untuk beraktivitas di rumah sementara dengan tetap menjaga kesehatan.

Di Thailand, sepanjang bulan April suhu panasnya bisa mencapai 52 celcius. Suhu yang ekstrem tersebut sampai menewaskan 30 orang karena terkena heatstroke atau serangan panas.

Baca Juga: Jakarta Berada di Peringkat 103 Survei Kota Pintar, Pemerintah Masih Perlu Berbenah!

Sementara di India, 2 orang meninggal dunia dengan penyebab yang sama seperti di Thailand. Tak hanya menelan korban jiwa, cuaca panas yang ekstrem membuat pesta demokrasi di sana jadi terganggu.

Masyarakat dengan terpaksa nyoblos di tengah cuaca terik. Sebagai upaya penanganan, pemerintah India menyediakan pendingin udara di setiap tempat pemungutan suara.

Selain Filipina, Thailand, India, dan Bangladesh, cuaca panas ekstrem ini juga mengintai negara ASEAN lainnya, seperti Vietnam, Kamboja, dan Myanmar.