Menentukan Saham yang Cocok, Hal yang Harus Diperhatikan Gen Z Ketika Berinvestasi

Sumber Gambar:Haluan Padang

Like

Gen Z mulai berinvestasi saham dalam beberapa waktu terakhir. Kini investasi menjadi gaya hidup generasi muda, padahal generasi ini sering dicibir manja namun kenyataannya bersinar sebagai kelompok yang melek investasi.

Generasi muda memang berani mengambil keputusan untuk berinvestaso meskipun dari segi risiko terbilang tinggi, tetapi imbal hasil yang didapatkan sepadan. Namun, dalam mendapatkannya diperlukan strategi yang bijak sehingga memberikan hasil yang optimal.

Banyak generasi ini yang bertanya-tanya kapan harus memulai untuk investasi, karena cenderung generasi ini hanya semata-mata mengikuti tren atau FOMO.

Padahal, investasi bukan karena tren melainkan demi kebutuhan di masa yang akan datang. Jadi, lebih baik memulai investasi ketika sudah memahami tentang saham, mulai dari hal kecil hingga segala risikonya.

Jadi tidak ada salahnya jika Gen Z sudah memulai investasi sejak sekarang ini juga, apalagi memiliki pengetahuan dasar yang dikuasai.


Baca Juga: Masih Ragu Buat Investasi? Cek Manfaatnya Supaya Kamu Enggak Ragu Lagi
 

Bagi Gen Z yang masih pemula wajib tahu jenis-jenis saham yang dinilai cocok:

Sektor Perbankan

Sektor ini mencakup bank, perusahaan asuransi, serta lembaga keuangan yang merupakan salah satu sektor terbesar di Bursa Efek Indonesia (BeI). Saham di sektor perbankan memiliki harga yang stabil, karena didukung fundamental perusahaan yang baik, jadi memberikan imbal hasil yang diharapkan akan meningkat. 


Sektor Pertambangan

Sektor ini menjadi favorit bagi Gen Z, dengan saham yang berisko tinggi namun keuntungannya juga tidak kalah tinggi. Sektor ini mencakup perusahaan batu bara, nikel, emas dan mineral. Alasan Gen Z memilih sektor ini karena harga komoditas sedang naik, sehingga meningkatkan keuntungan bagi investor dan perkembangan yang tinggi pada komoditas akan terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi.


Sektor Consumer Goods

Sektor ini mencakup bidang produksi dan penjualan barang-barang konsumsi seperti makanan, minuman dan produk rumah tangga. Sektor ini cukup relatif stabil dan tahan terhadap masalah krisis ekonomi, sehingga dinilai tidak akan mati karena sebagai kebutuhan masyarakat yang harus tetap ada sampai kapanpun.