IPO ARCI Illustration Web Bisnis Muda - Canva
PT Archi Indonesia Tbk resmi melantai di bursa pada 28 Juni 2021. Dengan kode saham ARCI, emiten produsen logam mulia itu listing dengan skema e-IPO atau electronic Initial Public Offering.
Dengan menerbitkan 1,24 miliar saham baru, ARCI menetapkan harga Rp750 per lembar saham saat IPO. Yang bikin perhatian nih, 2,48 miliar lembar saham Rajawali Corpora yang dikendalikan konglomerat Peter Sondakh juga dilepas saat ARCI IPO!
Jumlah tersebut setara 15 persen dari total saham yang dilepas saat ARCI IPO. Padahal, awalnya produsen logam mulia Archi itu menargetkan dana segar Rp3,97 triliun untuk 20 persen dari pelepasan sahamnya saat IPO.
Meski begitu, ARCI juga dikabarkan bakal melakukan aksi private placement tahun 2022 mendatang nih, Be-emers. Dalam prospektusnya, aksi korporasi tersebut bakal membuat Rajawali Corpora sebagai pengendali menyerap 10 persen dari saham ARCI di luar IPO.
Baca Juga: Cocok untuk Milenial, Lotus Archi Rilis Emas Merah Putih di HUT RI Ke-75
Mengintip Kinerja dan Rencana ARCI
Dikutip dari Bisnis, pihak Archi Indonesia mengatakan kalau mereka telah mengalami pertumbuhan produksi lho sejak 2011. Lebih tepatnya, pertumbuhan produksi Archi Indonesia telah tumbuh sekitar 15 persen per tahun.Archi Indonesia memproduksi emas atau logam mulia dengan berbagai macam ukuran. Selama lima tahun belakangan, Archi Indonesia telah memproduksi emas hingga di atas 200 ribu ons per tahun lho!
Di tahun 2020, berdasarkan data Bisnis, Archi Indonesia meraih laba EBITDA sebesar US$240 juta lho! Pendapatan Archi Indonesia juga diketahui meningkat selama tiga tahun terakhir, yakni dari US$347,11 juta di tahun 2018 menjadi US$393,3 juta di 2020.
Meski harga logam mulia mengalami fluktuasi yang cukup signifikan beberapa waktu belakangan, hal itu enggak bikin ARCI menyerah. Emiten Grup Rajawali itu bahkan diketahui bakal meningkatkan kapasitas pabrik emasnya.
Dengan melantai di bursa, ARCI memprediksi kinerja produksinya di tahun 2021 dan tahun-tahun berikutnya bakal lebih baik. ARCI pun dengan percaya diri mengatakan bahwa pihaknya menargetkan produksi meningkat menjadi 4 juta ons.
Makanya, ARCI pun diketahui berencana menggelontorkan dana hingga US$84 juta secara bertahap hingga tahun 2025 untuk meningkatkan kapasitas pabrik produksinya.
ARCI pun berencana ekspansi dengan menggelontorkan capital expenditure (Capex) atau belanja modal yakni sebesar US$12 juta hingga US$15 juta! Adapun, dana tersebut berasal dari kas internal ARCI nih, Be-emers.
Meski begitu, setelah resmi melantai di bursa, saham ARCI malah bergerak fluktuatif. Saat IPO, saham ARCI bergerak cukup baik dengan menguat 0,67 persen ke level Rp755.
Namun, pada perdagangan Selasa (29/6), saham ARCI terjun hingga -2,65 persen ke level Rp735! Dari data RTI Business, saham ARCI -2,65 persen sepanjang pekan pertamanya melantai di bursa.
Total Aset ARCI 31 Des 2020 | PER | Harga Saham ARCI 5 Juli 2021 |
US$600,24 Juta | 10,48x | Rp735 [-2%] |
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.