Transistor Biodegradable dengan Protein Sutra, Bagaimana Kelebihannya?

Transistor. (www.unsplash.com)

Transistor. (www.unsplash.com)


Sebuah terobosan besar telah dicapai dalam dunia elektronik, di mana sebuah tim peneliti internasional telah berhasil mengembangkan transistor biodegradable yang menggunakan protein sutra dan graphene.

Transistor ini dirancang sebagai solusi untuk mengatasi masalah limbah elektronik yang semakin meningkat di seluruh dunia. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, limbah elektronik semakin menjadi perhatian utama dalam upaya menjaga lingkungan.

Transistor merupakan salah satu komponen utama dalam sirkuit elektronik yang berperan dalam mengontrol arus listrik. Transistor tradisional umumnya terbuat dari bahan silikon yang tidak ramah lingkungan.

Namun, transistor yang dikembangkan oleh tim peneliti ini menggunakan protein sutra dan graphene sebagai bahan dasar, sehingga memiliki sifat biodegradable yang ramah lingkungan.

Baca Juga: Rilis R1T Baru, Rivian Jadi Produsen Pertama yang Pasarkan Pickup Listrik


Protein sutra dipilih sebagai bahan utama dalam pengembangan transistor ini karena kekuatan mekaniknya yang tinggi serta kemampuannya untuk menghantarkan listrik.

Sutra merupakan serat alami yang dihasilkan oleh larva ulat sutra, dan memiliki struktur molekul yang unik sehingga cocok digunakan dalam pembuatan perangkat elektronik.

Selain itu, sutra juga dapat diurai secara alami oleh lingkungan, sehingga tidak akan menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem.

Selain protein sutra, graphene juga turut digunakan dalam pengembangan transistor ini. Graphene merupakan material konduktor yang sangat baik dan memiliki kekuatan mekanik yang tinggi.

Dengan kombinasi antara protein sutra dan graphene, transistor yang dihasilkan memiliki kinerja yang optimal dan ramah lingkungan.