Bangkit Ekonomi dengan Usaha Kuliner
Likes
Katanya hidup bagaikan roda yang bergulir. Kadang membawa bagian A berada di atas, dan kadang membawa bagian A di bawah. Hal ini ada di segala lini kehidupan termasuk ekonomi.
Kalau boleh jujur, aku tidak ingin berada di roda bagian bawah. Kalau bisa, aku ingin tetap di atas saja. Kalaupun harus menggelinding juga, aku mau tidak sampai jatuh ke bawah. Berada di tengah saja. Itu batas minimal kemampuanku. Lebih dari itu, aku tidak mampu. Ah membayangkannya saja rasanya aku tak berani.
Lalu, siapa sangka, harapku itu menguap seiring datangnya Covid-19 menyapa negeri ini. Perekonomian keluarga berubah signifikan. Bukan berubah naik, melainkan penghasilan turun drastis.
Ya, tempat suami bekerja menyatakan tak sanggup memberi gaji sebagaimana biasa. Tempat suami bekerja menyatakan hanya mampu memberikan fee untuk transportasi juga konsumsi.
Ya begitulah, manusia cuma bisa merangkai ingin, merajut harap, dan melantunkan do'a. Karena semuanya berjalan sesuai kehendak Sang Maha Tahu Mana yang Terbaik untuk hambaNya. Inilah yang aku dan suami yakini. Inilah yang membuatku kuat. Bahwa pasti ada hikmah di balik cobaan ekonomi yang Allah beri.
Sedih? Sudah pasti. Tapi aku dan suami memilih untuk tidak larut dalam kesedihan. Kami memilih untuk memikirkan cara mencari cuan. Ah tidak, di masa pandemi begini, kami lebih fokus pada mencari cara untuk tetap bertahan, minimal dapur bisa tetap mengepul, kami sudah bersyukur.
Aku dan suami sama-sama mencari ide cara bangkit ekonomi di tengah pandemi. Kami utarakan, kami tulis, lalu kami analisis setiap ide yang keluar dari kami. Hingga akhirnya kami sepakat untuk membuka usaha kuliner.
Ada beberapa hal yang membuat kami yakin untuk membuka usaha kuliner:
1. Sesuai kemampuan.
Aku dan suami merasa memiliki kemampuan di bidang masak memasak.
2. Pengalaman pebisnis kuliner yang mampu survive di tengah pandemi.
Aku sepakat dengan sebuah pepatah yang mengatakan pengalaman adalah guru terbaik. Bagiku, ini tidak hanya berlaku pada pengalaman yang dirasakan sendiri melainkan juga berlaku pada pengalaman yang dialami orang lain. Pengalaman orang lain sebagai pelajaran untuk kita.
Ya, sebelum memutuskan membuka usaha kuliner, aku mencari-cari bacaan yang isinya membahas tentang pengalaman seseorang dalam menjalankan usaha kuliner. Dan beruntung aku menemukan banyak artikel di website-nya bisnis.com yang didalamnya membahas tentang pengalaman bisnis seseorang.
Artikel pertama di website bisnis.com yang aku baca dan berhasil membuatku yakin untuk memutuskan terjun di dunia kuliner adalah artikel yang berjudul 'Pandemi Covid-19 Peluang Bisnis Makanan Olahan Siap Saji Justru Kian Terbuka.'
Belum cukup satu artikel, aku mencari lagi artikel lain di bisnis.com yang dapat menambah keyakinanku untuk membuka usaha kuliner saja di musim pandemi. Aku pun menemukannya, dan ternyata ada banyak artikel yang didalamnya membahas pengalaman seseorang yang berkecimpung di dunia bisnis kuliner yang mampu bertahan secara ekonomi di tengah serangan Covid-19.
Berdasarkan pengalaman-pengalaman para mastah kuliner di artikel-artikel tersebut, membuatku yakin dan optimis akan mampu bertahan secara ekonomi sampai Covid-19 pergi.
3. Modal
Masih berkutat di bisnis.com, aku kembali menemukan sebuah artikel yang menggelitik keberanianku untuk memulai membuka usaha kuliner. Karena jujur, aku dan suami sempat menaruh rasa takut untuk terjun ke usah kuliner. Ketakutan itu karena kami tidak memiliki modal banyak, pas-pasan. Jadi dengan modal seuprit, kami harus selektif memilih usaha yang membuat kami bisa survive bukan malah menjadikan kami gagal gulung tikar dan terpuruk.
Artikel tersebut berjudul 'Resep Sukses Bisnis Kuliner ala Fatmah Bahalwan'. Di artikel tersebut, seseorang yang sudah malang melintang di dunia kuliner, Fatmah Bahalwan, Owner Natural Cooking Club, membagikan resep suksesnya berbisnis kuliner. Kata beliau, modal utama untuk terjun di dunia kuliner yakni kemauan untuk memperoleh uang.
Wah, setelah membaca itu, seketika aku tersenyum sumringah. Aku dan suami sama-sama mau memperoleh uang, untuk makan, biaya sekolah, untuk survive.
Aku pikir ini benar, sih. Modal tergantung dari kemauan. Semakin besar kemauan tentu semakin tangguh berusaha untuk mencari uang. Dan ini sepertinya berlaku untuk usaha apapun, selain usaha kuliner.
4. Bisnis Kuliner Terbukti Mampu Bertahan di Tengah Pandemi.
Tak sedikit pelaku bisnis kuliner mengeluh soal menurunnya pendapatan karena pandemi Covid-19. Namun tak sedikit juga pelaku bisnis kuliner yang mampu mempertahankan persentase penghasilan selama pandemi. Tentu mereka memiliki beberapa strategi.
Berikut aku tuliskan ringkasan strategi para pebisnis kuliner yang aku baca di bisnis.com.
a. Strategi dari Citra Ajeng, pemilik Takoyaki Ichi, Meningkatkan kebersihan dan keamanan makanan hingga kiat-kiat promosi dan ide menu baru yang muncul selama pandemi Covid-19.
b. Strategi Citra Ajeng, pemilik Takoyaki Ichi, Meningkatkan Traffic Serta Potensi Penjualan dengan Promo seperti promo paket yang berhadiah hand sanitizer dan memberikan diskon di momen tertentu misalkan pada saat Harkulnas.
c. Strategi pemilik usaha Si Jagur Bandung yakni dengan Menjaga Volume Transaksi melalui Inovasi. Seperti tidak hanya menjual makanan yang siap dimakan melainkan juga menyiapkan makanan beku atau Frozen food. Inovasi lainnya dengan membuat paket makan traktir gojek dan sebagainya.
5. Keuntungan yang mungkin bisa diperoleh.
Berdasarkan pengalaman Fahmah Bahalwan, yang tertulis bisa mendapatkan keuntungan bisnis kuliner hingga sampai 200%.
Nah, berbekal 5 poin di atas, akhirnya, aku dan suami sepakat membuka usaha kuliner. Kami pun mengikuti beberapa pengalaman dari para pebisnis kuliner. Mulai dari memperhatikan kesehatan dan kebersihan, memberikan promo, diskon hingga melakukan pesan antar. Alhamdulillah, usaha kuliner kami sudah berjalan sekitar 2 bulanan. Penghasilanku dan suami memang belum banyak tapi sudah amat cukup untuk membuat dapur tetap mengepul di masa pandemi ini.
Oya, buat kamu yang juga ingin memulai bisnis kuliner atau lainnya, sebelum terjun, terlebih dahulu carilah referensi terkait bisnis yang akan ditekuni. Bisa melalui banyak membaca buku terkait dunia bisnis, atau bisa juga dengan mengunjungi website bisnis.com.
Ada banyak hal yang bisa didapatkan dengan berselancar di bisnis.com.
1. Tempat menemukan aneka macam referensi terkait dunia bisnis mulai dari ide bisnis hingga strategi bisnis.
2. Artikel-artikel banyak berisi tentang pengalaman-pengalaman orang yang sudah menjalani bisnis tertentu. Jadi artikelnya bukan hanya berisi teori melainkan banyak pengalaman, pelajaran, serta ilmu terkait dengan bisnis.
3. Artikel-artikel di bisnis.com dikemas dengan kalimat-kalimat yang mudah dipahami bahkan bagi orang awam sekalipun seperti aku ini.
4. Informasi di bisnis.com selalu up-to-date.
Jadi seperti itulah usaha yang aku dan suami lakukan sekuat tenaga sehingga kami yang sebelumnya Boncos parah bisa segera bangkit ekonomi. Alhamdulillah.
Akhir kata, do'a dan harapku masih sama, aku mendamba si covid-19 musnah, dan kondisi kembali seperti semula. Begitu pintaku pada Sang Maha Segalanya.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.