Hadapi Musim Kemarau yang Tak Kunjung Datang dengan Mengenal PKT BISA dari Pupuk Kaltim

Menghadapi cuaca buruk dalam pertanian (Foto Freepik.com)

Menghadapi cuaca buruk dalam pertanian (Foto Freepik.com)

Like

Bulan Juni 2025 akan segera berakhir. Namun, mendung masih saja bertamu untuk mendatangkan hujan yang tidak disangka-sangka.

Sudah pada tahu enggak Be-emers?

Berdasarkan data BMKG melalui kanal resminya, musim kemarau di sejumlah daerah di Indonesia datang lebih lambat. Durasi musim kemarau diprediksi akan menjadi lebih pendek di bandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Bagaimana dengan nasib para petani?

Datangnya hujan tentunya akan sangat menguntungkan di kala musim kemarau datang. Apalagi daerah dengan sumber air yang kurang mencukupi. Hasil panen bisa meningkat berkali lipat.
 

Namun, apa yang terjadi jika curah hujan yang datang terlalu tinggi?

Dikutip dari neurafarm.com, curah hujan yang tinggi berpotensi mengganggu kegiatan pertanian. Beberapa jenis tanaman dapat terendam banjir dan mengalami kerusakan yang cukup signifikan. Anomali cuaca yang cenderung basah saat hujan berpotensi memunculkan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), seperti walang dan lembing.

Baca Juga: Bersinergi dengan Anak Muda Didukung dengan Pupuk Kaltim Indonesia

Ditambah lagi dengan keberadaan angin, yang dapat percepatan penyebaran organisme-organisme tersebut. Hal ini dapat memperparah kerusakan dan memicu gagal panen. 

Benar saja, hal ini ... sejalan dengan apa yang dikatakan oleh petani muda asal Probolinggo bernama Ruri, yang baru saja selesai melakukan penyemprotan tanaman padinya dengan insektisida pada hari Minggu, 15 Juni 2025. “Panen tahun ini sepertinya tidak begitu bagus,” ungkap Ruri saat diwawancarai.

“Hujannya malam-malam, itu bisa mengakibatkan isi bulir padi enggak penuh, belum lagi serangan lembing dan walang,” tambahnya dengan logat jawa yang kental. 

Tidak hanya komoditas tanaman padi yang bisa menurun, komoditas tanaman lain juga akan mengalami penurunan jika cuaca tidak menentu.

Hal ini tidak dapat dibiarkan saja, karena negara kita saat ini memiliki prioritas penting, yaitu meningkatkan swasembada pangan. Sektor pertanian menjadi kunci utama untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Untuk itu, perlu adanya kerjasama berbagai pihak untuk mengatasi kemungkinan buruk yang mungkin terjadi saat musim hujan bertamu di musim kemarau tahun ini.
 

Mengenal PKT BISA dari Pupuk Kaltim

Dilansir dari laman resminya, Pupuk Kaltim berusaha untuk mengoptimalkan perannya dalam memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan petani melalui program Pertanian Terpadu untuk Babadan Inovatif dan Sejahtera (PKT BISA). Program ini dilaksanakan di Dusun Babadan, Desa Kepuhrejo, Kecamatan Takeran, Magetan, Jawa Timur.

Baca Juga: Petani Kekinian? Ini Skill Penting Buat Anak Muda di Era Smart Farming

Be-emers, ternyata program ini tidak hanya melibatkan petani loh. Program ini terintegrasi dengan kelompok lain seperti peternakan, perikanan, kompos, serta UMKM dan Ibu Milenial.

Melalui program ini petani diberikan kemudahan akses mulai dari serangkaian pengingkatan kapasitas petani hingga bantuan pemodalan, pendampingan pengolahan tanah, dan penanganan terhadap hama yang kerap menyerang tanaman.

Bagaimana nih Be-emers?

Sepertinya cocok nih, buat kita pelajari dan praktekkan, guna menghadapi tantangan di dunia pertanian, terutama saat cuaca tidak menentu.