Startup Agritech Dinilai Punya Prospek Menjanjikan Lho

Farm - Canva

Farm - Canva

Like

Pertanian yang identik dengan sawah, lahan perkebunan, hingga pemasaran yang tradisional, kini perlahan sudah menyesuaikan dengan perkembangan zaman lho! Apalagi, sekarang sudah banyak bermunculan perusahaan rintisan di bidang teknologi pertanian.

Bahkan, Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) menilai kalau perusahaan rintisan yang bergerak di bidang teknologi pertanian atau agroteknologi (agritech) memiliki prospek menjanjikan.

Soalnya, Indonesia dengan potensi pertaniannya yang tinggi ini, dinilai telah menyediakan ceruk pasar yang baik bagi startup agritech untuk terus tumbuh.

Bahkan, perusahaan rintisan di bidang agritech sudah mulai menerapkan fair trade, yakni mementingkan keberlanjutan petani dengan membeli langsung hasil pertanian dari petani. Soalnya fair trade sendiri merupakan sistem perdagangan yang fokus kepada kesejahteraan petani,

Selain itu, menurut Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis UNJ Dianta Sebayang, perusahaan rintisan yang fokus ke sektor pertanian memberikan percepatan informasi tentang kesediaan, harga produk dan distribusi produk pertanian.
 

Tantangan Startup Agritech

Sebagai negara agraris, Indonesia memang paling potensial di bidang pertanian. Namun, pengembangan di sektor ini dinilai belum merata.


Menurut Bendahara Amvesindo Edward Ismawan, dikutip dari Bisnis, masih banyak perusahaan startup agrobisnis yang justru cenderung bergelut di industri hilir. Sedangkan yang fokus ke hulu masih sedikit.

Padahal, menurutnya, antangan dari startup agrobisnis saat ini adalah mengamankan keberlanjutan dari penawaran dan permintaan termasuk dari segi kualitas dan kuantitas.

Selain itu, perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending yang menyasar ke sektor ini masih sedikit. Diketahui dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Maret 2020, baru ada lima fintech lending di sektor agritech, yaitu iGrow, iTernak, Crowde, TaniFund, dan DanaLaut.

Sedikitnya jumlah fintech lending di sektor agritech, menurut Ketua Bidang Humas dan Kelembagaan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Tumbur Pardede, disebabkan sektor agri yang punya tantangan cukup besar dibanding sektor lain.

Meski begitu, ia menilai kalau masih ada peluang bagi perusahaan rintisan di sektor agritech untuk mendapatkan cuan dengan bekerja sama dengan para fintech lending.