Penerbitan Produk Baru Reksa Dana Turun, Kok Bisa?

Investment - Canva

Investment - Canva

Like

Meningkatnya kasus Covid-19, ditambah sentimen kasus investasi, rupanya malah membuat penerbitan produk baru reksa dana menurun lho

Kok bisa sih?

Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang dimuat di Harian Bisnis Indonesia, total produk reksa dana yang beredar dan tersedia, jumlahnya memang masih lebih banyak dibanding tahun lalu.

Hingga Juni 2020, terdapat 1.160 produk reksa dana konvensional yang beredar. Jumlah itu meningkat dibanding dengan periode yang sama tahun 2019, yakni hanya sebanyak 1.093 produk.

Namun, kalau dilihat dari penambahan produk baru, jumlah reksa dana terbaru tahun ini cenderung lebih lesu dibanding tahun sebelumnya. Bahkan, berdasarkan data Infovesta, hanya ada 57 produk reksa dana baru yang diterbitkan hingga akhir Agustus 2020 secara year to date.


Jumlah tersebut meliputi reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, reksa dana saham, dan reksa dana campuran, berikut rinciannya:
  • Reksa dana pasar uang: 20 produk
  • Reksa dana campuran: 20 produk
  • Reksa dana pendapatan tetap: 12 produk
  • Reksa dana saham: 5 produk

Baca juga: Pilah-Pilih Reksa Dana di Tengah Pandemi, Ini Tips Investasinya
 

Reksa Dana Pasar Uang Mendominasi

Dari jumlahnya, reksa dana pasar uang memang jadi yang paling mendominasi. Soalnya, menurut Head of Investment PT Avrist Asset Management Farash Farich, minat terhadap reksa dana jenis ini dinilai paling tinggi dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya.

Enggak hanya itu, reksa dana pasar uang juga dinilai punya karakter yang enggak mudah terpengaruh volatilitas pasar dan cocok untuk investasi jangka pendek. Adapun, menurutnya, saat ini investor institusi yang paling banyak masuk ke produk reksa dana adalah asuransi dan perbankan.
 

Enggak Berpengaruh

Meski begitu, jangan terlalu panik. Head of Market Research PT Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai kalau penurunan penerbitan produk reksa dana ini enggak berpengaruh secara signifikan ke kinerja reksa dana secara keseluruhan.

Soalnya, dana kelolaan dan unit penyertaan masih tetap naik. Perlu kamu ketahui, dari data OJK hingga 31 Agustus 2020, dana kelolaan reksa dana secara industri naik 3,34 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca juga: Kinerja Mulai Bangkit, Tertarik Investasi di Reksa Dana?