Kinerja Emiten: WIKA Masih Dinilai Tangguh Sepanjang Pandemi, Ini Pemicunya

Construction - Canva

Construction - Canva

Like

Selama pandemi Covid-19, sejumlah sektor dan emiten mengalami tekanan. Salah satunya yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. nih, Be-emers.

Memang sih. dari laporan keuangannya per 30 September 2020 lalu, emiten berkode saham WIKA ini mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan. Diketahui dari Harian Bisnis Indonesia, penjualan WIKA turun 43,25 persen secara year on year (yoy).

Sementara itu, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk WIKA terjun hingga 96,29 persen secara tahunan lho! Waduh!

Meski begitu, WIKA dinilai masih cukup tangguh nih di tengah pandemi. Kok bisa?
 

Diversifikasi Proyek

Menurut Analis Panin Sekuritas Ishlah Bimo Prakoso, dikutip dari laman Bisnis, diversivikasi proyek-proyek WIKA jadi salah satu faktor yang membuat perseroan bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Adapun, secara regional, sejumlah proyek WIKA yang tersebar di berbagai daerah di luar Pulau Jawa juga menambah daya saing di bidang konstruksi nih.

 

Dibantu Anak Usaha

Enggak cuma itu, Bimo juga menilai kalau kinerja WIKA juga terbantu oleh anak usahanya yang punya banyak inovasi bisnis. Nah, salah satunya yaitu Wijaya Karya Beton (WTON).

Soalnya, WTON enggak cuma produksi beton doang nih. WTON diketahui juga punya jasa instalasi pemasangan betonnya dan mengembangkan rumah Wika Beton.
 

Perlu Menjajaki Proyek Luar Negeri

Nah, buat terus menjaga kinerjanya, Ekonom dan pendiri LBP institute Lucky Bayu Purnomo menilai, WIKA harus memulai untuk menjajaki proyek-proyek di luar negeri.

Utamanya, WIKA bisa menyasar ke negara berkembang dengan ekonomi yang sudah pulih. Soalnya, negara maju dinilai lebih punya pesaing yang cukup ketat.

Diketahui, pada kuartal ketiga tahun 2020, WIKA mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba sebesar Rp141 miliar. Adapun, hingga penutupan bursa hari ini (10/11), pergerakan saham WIKA melonjak hingga 10,36 persen lho!

Baca Juga: Terkait Kasus Sub Kontraktor Fiktif, Gimana Dampaknya ke Kinerja Waskita (WSKT)?