Vaksin Covid-19 Tiba, Seperti Apa Dampaknya ke Startup Travel dan Pariwisata?

Vaccine - Canva

Vaccine - Canva

Like

Kabar datangnya vaksin Covid-19 tentu jadi salah satu kabar baik di tengah pandemi yang enggak kunjung usai ini. Dengan hadirnya vaksin ini, diharapkan bisa jadi solusi untuk menyudahi pandemi Covid-19.

Apalagi, pandemi sudah membuat ekonomi dan keadaan operasional sejumlah sektor usaha mengalami tekanan. Salah satu yang paling tertekan selama pandemi yakni sektor perjalanan dan pariwisata.

Lalu, apakah hadirnya vaksin Covid-19 bakal segera mendongkrak kinerja perusahaan rintisan di sektor perjalanan dan pariwisata?

Baca Juga: Terdampak Pandemi, Dua Startup Perjalanan Ini Sudah Mulai Pulih Lho!
 

Optimisme Agen Perjalanan

Setelah vaksin datang, dilansir dari Bisnis, pihak Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) memprediksi hal itu bakal memberikan angin segar buat perusahaan rintisan berbasis Online Travel Agency (OTA) lho, Be-emers.

Soalnya, menurut Wakil Ketua Asita Budijanto Ardiansjah, hal itu terjadi karena kepercayaan masyarakat akan berangsur pulih sehingga berkorelasi dengan minat untuk kembali bepergian.


Di satu sisi, ia menilai, pelaku OTA perlu untuk mulai mempersiapkan strategi. Salah satunya, memberikan kesempatan bagi para UKM, sehingga mampu berjalan bersama dalam mengakselerasi pariwisata dalam negeri dengan ragam inovasi.
 

Jangan Terlalu Berharap

Sebaliknya, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menilai agar pelaku bisnis di industri pariwisata untuk enggak berharap lebih pasca kehadiran 1,2 juta vaksin Covid-19 di Indonesia nih, Be-emers. Kok gitu?

Seperti yang diketahui dari laman Bisnis, Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Djunaedi menilai kalau sentimen vaksin memang jadi salah satu harapan pulihnya sektor pariwisata.

Namun, menurutnya, para pelaku tetap perlu waspada akan segala kemungkinan yang ada.

Meski begitu, hal tersebut justru dinilai memberi titik terang buat para perusahaan rintisan yang berbasis OTA. Soalnya, saat ini, peminat pariwisata berasal dari grup kecil, seperti keluarga.

Lagi pula, saat ini minat masyarakat buat berlibur masih belum tinggi seperti di tahun-tahun sebelumnya. Apalagi, libur akhir tahun diketahui telah dipangkas.

Baca Juga: Hadapi Pandemi, Intip Yuk 3 Pelajaran Berharga dari CEO Airbnb