Beda QC dan QA Dalam Industri Farmasi

Beda qc dan qa (Sumber: Pixabay.com)

Beda qc dan qa (Sumber: Pixabay.com)

Like

Dalam sebuah industri farmasi tentu terdapat sebuah QC dan QA. Penanggung Jawab dalam sebuah industri farmasi juga bergantung pada pengawasan mutu dan pemastian mutunya. Beda QC dan QA sangat ditentukan dari kinerja yang dilakukan. 

Vaksin corona juga harus melalui seluruh proses ini. Itulah mengapa dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyebarkannya. Setidaknya, kita harus tetap memberi proteksi dan menguatkan imun kita sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Industri farmasi menjadikan pengawasan mutu sebagai QC dan pemastian mutu sebagai QA. Kedua hal ini saling menopang dan membantu satu sama lain untuk dapat memajukan sebuah industri farmasi yang ada. Berikut perbedaan QC dan QA yang harus diketahui.


Pengertian QC dan QA


Cara pembuatan obat yang baik memiliki tujuan agar menjamin obat tersebut dapat dibuat secara konsisten dan tentunya memenuhi syarat. Karena lulus dari berbagai jenis rangkaian ujian tidaklah cukup, masih harus dipastikan bahwa mutu obat tersebut sudah baik.

Khasiat dari sebuah obat yang diproduksi oleh industri farmasi merupakan jaminan. Keamanan dan mutu produk industri tersebut juga bisa dilakukan dengan menggunakan sistem yang secara umum lebih proaktif.


Jika sebelumnya terjadi sebuah kesalahan atau penyimpangan dalam proses pembuatan obat, maka bisa untuk langsung dicegah menggunakan konsep ini. Konsep ini disebut dengan penjaminan mutu atau quality assurance.

Yang dapat mempengaruhi mutu dan hasil dari obat yang dibuat adalah beda QC dan QA. Quality assurance sendiri adalah sebuah konsep yang cukup mencakup semua hal yang berhubungan dengan hal baik dan menyimpannya secara kolektif.

Sedangkan untuk QC atau quality control produk yang dihasilkan bisa berubah. Dan sebuah produk dipantau secara online. Hal ini sangat berbeda dengan QA yang benar-benar memastikan mutu dari produk obat harus baik.

Pemenuhan sebuah pesanan obat juga diatur melalui quality control. Yang mana obat yang diproduksi sudah layak atau tidak untuk dipasarkan dalam industri farmasi. Quality control juga lebih mengutamakan hasil dari pemenuhan produk yang produksi.

Sehingga, kinerja dari QC lebih pada kontrol dan proses produksi dari obat. Sedangkan untuk QA benar-benar memperhatikan mutu dari obat yang diproduksi. Perbedaan dari QC dan QA tersebut harus betul-betul dipahami agar tidak salah dalam penafsirannya.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Tiba, Seperti Apa Dampaknya ke Startup Travel dan Pariwisata?


Quality Control

Dalam proses penyimpangan beda QC dan QA juga berbeda, QC memiliki fungsi untuk mendeteksi penyimpangan tersebut agar tidak melebar. Contoh, jika obat diperiksa oleh QC dan hasilnya tidak memenuhi syarat maka QC akan bisa langsung untuk mendeteksinya. 

QC dapat mengubah sebuah kualitas dari produk dan memantaunya secara online. Sebagai contoh, dalam pembuatan tablet obat proses pemeriksaan berat dan kekerasan suatu obat, pihak QC memeriksa secara online.

QC atau quality control sendiri berkonsentrasi lebih terhadap operasional untuk melengkapi kualitas. Sehingga, kualitas dari barang atau produk menjadi lebih mudah dideteksi. QC juga membuat sebuah hasil yang menyesuaikan dengan rencana mutu. 


Quality Assurance

QA lebih bekerja melalui offline untuk proses pengecekan mutu dari sebuah obat. QA ini juga menghasilkan sebuah keyakinan dengan membuat jaminan bahwa QC tadi telah melakukan proses pemeriksaan mutu dengan baik.
 
Dari hal tersebut sudah sangat bisa dilihat beda QC dan QA. QA lebih berkonsentrasi terhadap menciptakan sebuah keyakinan bahwa kualitas pasti akan segera dipenuhi oleh pihak industri farmasi.

Pihak QA tidak bisa mengubah kualitas produk yang ada, sehingga hanya dapat memeriksa mutu dan terjamin untuk dipasarkan dalam industri farmasi. Dan juga, quality assurance lebih cenderung untuk mencegah jika terdapat sebuah penyimpangan.

Dalam industri farmasi sangat penting untuk mengetahui kinerja dari QC dan QA, sangat dapat mempengaruhi kinerja dan produksi obat itu sendiri. Sehingga dibutuhkan keselarasan dalam proses ini agar obat yang dihasilkan juga sesuai dengan syarat industri farmasi.

Baca juga: Ini Alasan Ilmuwan Yakin Vaksin Pfizer Bisa Hentikan Covid-19