Joe Biden Resmi Jadi Presiden AS, Gimana Dampaknya ke Bursa Dalam Negeri?

Joe Biden - Pinterest

Joe Biden - Pinterest

Like

Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, akhirnya resmi dilantik nih, Be-emers. Sejak kemenangannya dalam memperebutkan kursi nomor satu di Negeri Paman Sam, pasar selalu merespon dengan positif.

Namun pada perdagangan bursa Kamis (21/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus mengalami koreksi 0,25 persen dan terjun ke level 6.413,89.

Padahal, sebelumnya IHSG sempat menyentuh level 6.504,99 di awal sesi perdagangan. Sayangnya, IHSG harus tergelincir hingga akhir perdagangan.

Kenapa ya?
 

Aksi Profit Taking & PPKM

Menurut Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta, dikutip dari Bisnis, pelemahan IHSG dipicu oleh adanya tekanan dari aksi ambil untung (profit taking) setelah IHSG menguat terdorong oleh euforia pelantikan Joe Biden sebagai presiden ke 46 Amerika Serikat.

Sebenarnya sih, aksi profit taking ini sudah diprediksi sebelumnya lho. Bahkan, Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai, puncak euforia pasar terkait pelantikan Biden sudah tercermin dari penguatan IHSG sebesar 1,71 persen, pada perdagangan Rabu (20/1).


Selain itu, perpanjangan pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali juga dinilai menjadi sentimen negatif bagi pergerakan IHSG. Pemerintah pun memperpanjang masa PPKM hingga 8 Februari 2021.
 

Prospek Bursa dan Harapan Baru Joe Biden

Sementara itu, menurut Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana, seperti yang dilansir dari laman Bisnis, pasar berekspektasi bahwa eksekusi program Joe Biden itu akan mulus mengingat Senat berada di tangan Demokrat.

Nah, usai pelantikan, pasar dinilai bakal lebih fokus buat mencermati sejumlah hal, seperti:
  • Pembentukan kabinet baru AS
  • Realisasi program Biden, serta
  • Prioritas pemerintahan baru tersebut dalam 100 hari pertama masa kerja.

Selain itu, Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai kebijakan AS di bawah Biden juga bakal berdampak baik bagi pasar saham global, termasuk di Indonesia lho!

Baca Juga: Fun Fact: Penjualan Merchandise Donald Trump Lebih Laris Dibanding Joe Biden Lho! Kok Bisa?