Apa Saja yang Bisa Kita Pelajari dari ‘Pemberontakan’ Komunitas Reddit?

Reddit - Canva

Reddit - Canva

Like

Kata ‘pemberontakan’ enggak selamanya buruk lho, Be-emers. Misalnya saja, pemberontakan yang sempat dilakukan oleh komunitas Reddit di bursa Amerika Serikat, yang rupanya bisa menghebohkan dunia karena mampu menaikan saham GameStop.

Di awal tahun 2021, saham GameStop mendadak dapat sorotan karena meroket sangat tinggi, hingga pernah mencapai 134,84 persen di perdagangan 28 Januari 2021.

Aksi itu dipicu sama para member yang tergabung dalam grup diskusi saham WallStreetBets Reddit. Mereka memborong saham GameStop dan dinilai sebagai bentuk ‘pemberontakan’ terhadap aksi para hedge fund yang ingin memanfaatkan peluang dengan melakukan aksi short selling.

Padahal, berdasarkan info di laman The Wall Street Journal, seorang manajer keuangan pernah mengatakan kepada Bloomberg News bahwa saham GameStop merupakan saham yang paling dibenci sepanjang masa.

Enggak cuma itu, kinerja GameStop juga sebenarnya enggak lagi bagus-bagus banget. Hal itu terlihat dari banyaknya penutupan 700 gerai GameStop, yang bahkan masih akan terus berlanjut hingga 2021 ini.


Namun, komunitas online Reddit punya jalannya sendiri untuk membuat saham GameStop meroket. Mereka “bergerilya” dengan bekerja sama mencoba membuat harga saham naik.

Dalam komunitas tersebut, mereka juga punya bahasa sendiri lho. Mereka menyebut “stonks” untuk saham dan “tendies” untuk keuntungan.

Selain itu, mereka juga suka mengejar apa yang disebut “shorts”, yang mana para investor bertaruh melawan saham. Dengan mendorong suatu saham, para WallStreetBets (WSB) bisa “menekan” shorts dan melindungi diri dengan membeli saham tersebut.

Mereka yang tergabung dalam komunitas online tersebut merupakan investor ritel lho! Namun, pasukan Reddit bisa mengalahkan para hedge fund dalam kasus saham GameStop.

Yah, meskipun, salah satu perusahaan broker online yakni Robinhood diketahui membatasi para penggunanya untuk membeli saham GameStop. Hal itu dilakukan Robinhood karena adanya permintaan yang berlebihan terhadap saham tersebut.

Meski begitu, tindakan Robinhood dinilai buruk sama sejumlah investor ritel. Padahal, Robinhood menawarkan kemudahan trading lewat smartphone dan mendorong para penggunanya untuk menyiapkan akun margin sehingga bisa menspekulasi suatu saham.

Hingga akhirnya, Robinhood dan pialang lainnya menyadari kalau mereka enggak bisa benar-benar menjaga level “permainannya”.

Baca Juga: Kenalan Sama Vladimir Tenev Yuk! Kok Bisa Kepikiran Mendirikan Robinhood Markets?