Benarkah Menjalani Bisnis Keluarga Itu Ribet? Perhatikan Dulu Hal Ini

Like

Bisnis Keluarga Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Bisnis Keluarga Illustration Web Bisnis Muda - Canva

 

Kunci Sukses dalam Proses Bisnis Keluarga

Meski punya kekurangan, dikutip dari Entrepreneur, beberapa tahun lalu, peneliti bernama David Sirmon dan Michael Hitt telah memeriksa strategi di balik bisnis keluarga yang sukses lho!

Di Indonesia misalnya, banyak perusahaan yang telah sukses dan dikelola oleh keluarga. Misalnya seperti Salim Group yang dijalankan oleh keluarga Salim, hingga Grup Djarum yang dimiliki oleh Hartono bersaudara.

Baca Juga: 15 Konglomerat Indonesia Masuk dalam Daftar Orang Terkaya Dunia 2021 Forbes

Bahkan, kesuksesan tersebut terkait langsung dengan seberapa baik sebuah perusahaan bisa mengelola “sumber daya unik” yang dimiliki setiap bisnis keluarga. Apa saja sih sumber daya unik tersebut?
 

Sumber Daya Manusia dan Sosial

Memang sih, seperti yang dikatakan sejak awal, bisnis keluarga tentu akan didominasi oleh anggota keluarga sendiri. Namun, sumber daya manusia tetaplah jadi hal penting ketika ingin membangun atau menjalani suatu bisnis.

Keterampilan berbeda yang dimiliki oleh anggota keluarga bisa kok dikoordinasikan sebagai “gudang pengetahuan” yang saling melengkapi. Caranya, kamu bisa membagikan kerja yang jelas untuk bisa mencapai kesuksesan.


Selain itu, anggota keluarga juga bisa membawa modal sosial ke bisnis yang sedang dijalani lho, Be-emers. Pastikan, anggota keluarga juga memiliki jaringan atau hubungan eksternal yang bisa meningkatkan keterampilan mereka.

 

Bisnis Keluarga Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Bisnis Keluarga Illustration Web Bisnis Muda - Canva

 

Perhatikan Modal Finansial

Percaya atau enggak, hal yang cukup riskan terjadi dalam bisnis keluarga adalah masalah keuangan. Perusahaan keluarga biasanya memiliki modal keuangan dalam bentuk pembiayaan ekuitas dan utang dari anggota keluarga.

Makanya, butuh ekstra perhatian nih soal keuangan bisnis keluarga. Alternatif lainnya, bisnis keluarga bisa merekrut akuntan publik atau orang yang mengurus keuangan bisnis di luar anggota keluarga.
 

Menekan Biaya Tata Kelola

Satu lagi, bisnis keluarga juga dituntut untuk bisa menekan biaya tata kelola. Soalnya, di sebuah bisnis atau perusahaan non-keluarga, ada sejumlah biaya untuk berbagai hal seperti:
  • Sistem akuntansi khusus
  • Sistem keamanan
  • Dokumen hukum, dan
  • Mekanisme lain untuk mengurangi pencurian dan memantau kerja karyawan.
Nah, bisnis atau perusahaan keluarga juga bisa meminimalisir biaya-biaya tersebut. Soalnya, para pegawai cenderung merupakan orang-orang yang saling percaya satu sama lain dalam keluarga.


Kamu lebih memilih menjalani bisnis dengan teman atau dengan keluarga nih, Be-emers?